Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Anti-rokok: Digoncang & Menggoncang

Penelitian oleh Gio Batta Gori, wakil direktur lembaga kanker nasional di AS mengungkapkan, rokok dengan getah rokok rendah tidak berbahaya. Mengundang reaksi dalam masyarakat. (ksh)

2 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELAMA dua dasawarsa terakhir industri rokok terus-menerus terpojok oleh hasil-hasil penelitian. Memang, dari situ ditunjukkan bahaya rokok terhadap kesehatan. Di Jerman Barat, misalnya, orang yang duduk dekat dengan seorang yang mengisap sigaret malahan pernah dibuktikan bisa ikut menanggung risiko penyakit. Tapi sekarang industri tembakau tampaknya agak dapat angin --melalui sebuah penelitian 14 tahun, bermodal $ 15 juta, yang dilaksanakan oleh Gio Batta Gori, wakil direktur Lembaga Kanker Nasional di Amerika Serikat dengan bantuan perusahaan rokok. Ahli virus dan penyakit-penyakit akibat virus itu pertengahan bulan lalu mengungkapkan -- secara hati-hati -- bahwa rokok yang mengandung getah-rokok (tar) rendah boleh diminum dan risikonya bisa ditolerir. Secara lengkap hasil penelitiannya itu akan dimuat dalam majalah kedokteran The Journal of the American Medical Association. Gori sebenarnya sudah sejak lama bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan rokok, dalam usaha untuk merendahkan kadar getah-rokok ataupun nikotin. Caranya: mengembangkan pemakaian filter, penggunaan kertas-berpori-besar dan perbaikan dalam pengolahan tembakaunya. Kesimpulan Gori tentu saja mengundang reaksi keras dalam masyarakat yang sudah bertahun-tahun berjuang melawan kebiasaan merokok. Yang menarik, atasan Gori sendiri, Dr Arthur Upton, direktur Lembaga Kanker Nasional, buru-buru memberikan keterangan untuk memperjelas persoalan. "Berdasarkan bukti-bukti yang ada," ia memperingatkan, "mengisap rokok apapun mereknya, dan dalam jumlah berapa saja, bisa membawa risiko penyakit." Adapun penelitian Gori didasarkan pada data, bahwa orang yang merokok sebelum tahun 1960 mengisap rokok yang kadar getah-rokok dan nikotinnya jauh lebih tinggi daripada beberapa merek rokok yang sekarang dijual. Gori dan ahli statistik Cornelius Lynch menyimpulkan bahwa beberapa rokok dengan merek baru, boleh diisap tanpa bahaya yang berarti terhadap kesehatan. Asal jangan berlebihan. Di antara rokok yang dikatakannya sip itu terdapat Pall Mall, True, L&M. Gori bukanlah seorang dokter. Dasar kesimpulannya dianggap lemah. Dr. Arthur Upton dengan keras mengecam metode penelitian bawahannya itu. Perokok dua batang sigaret saban hari sebelum tahun 1960 samasekali tak bisa diperbandingkan dengan sekarang sekalipun dengan metode statistik yang amat sensitip. "Rokok yang rendah kadar getah-rokoknya belum cukup lama digunakan, karena itu tak cukup alasan untuk memilihnya sebagai pengganti." Sementara kepala peneliti kesehatan seluruh Amerika Serikat, Julius Richmond menasihatkan bahwa penelitian tadi sebagai "tak bisa dijamin". Kelompok masyarakat yang selama ini tak henti-hentinya mengkampanyekan bahaya rokok, benar-benar kaget dengan kesimpulan Gori. "Pukulan terbesar yang pernah diderita dalam peperangan melawan rokok," cetus Dr Sidney Wolfe dari kelompok pembela konsumen Ralph Nader. "Jelas ia akan melipatgandakan pendrita kanker di negeri ini," sambungnya lagi, kesal. Pasang Naik Menghadapi serangan gencar tersebut Gori mencoba mengelak. Katanya, dari laporannya yang disiarkan oleh majalah kedokteran tersebut ia hanya berbicara secara statistik dan tidak secara langsung membicarakan bahaya rokok terhadap orang perorang -- suatu kebiasaan yang ia akui sendiri berbahaya. Malahan ia mengingatkan wanita yang sedang mengandung atau sedang minum pil KB jangan merokok. Begitu uga mereka yang pernah menderita penyakit jantung dan paru-paru. "Saya tak pernah mengatakan dan saya tidak mengatakan bahwa rokok tidak berbahaya sekarang ini," tangkis Gori. "Semua rokok berbahaya, tapi ada beberapa di antaranya yang kurang berbahaya," ujarnya pula. Pengecualian yang dibuat Gori itu tentu menjadi bahan keterangan yang amat menguntungkan kaum industri rokok. Serta-merta mereka memperbanyak produksi. Terutama untuk rokok yang berkadar getah-rokok rendah, yang bermentol ataupun yang biasa. "Kami ingin ambil bagian dalam pasang naik produksi rokok ini," kata seorang juru bicara perusahaan rokok L&M. Buat Amerika, gerakan menghentikan rokok nampaknya masih akan berkepanjangan, Apalagi kalau dilihat kebijaksanaan Presiden Jimmy Carter. Sekalipun ada dana $ 10 juta saban tahun untuk kampanye anti rokok, Carter sangat bersemangat untuk mendapat hasil yang semakin banyak dari sektor industri ini. Dalam kunjungannya dua pekan lalu ke ladang-ladang tembakau di North Carolina ia berbicara tentang mutu tembakau yang semakin meningkat. "Tak ada pertentangan antara usaha peningkatan mutu kesehatan dengan peningkatan mutu tembakau," katanya. Sikap Carter, apalagi laporan yang dibuat Gori, bagaimanapun untuk sesaat barangkali telah menggoncangkan iman 29 juta rakyat Amerika yang telah meninggalkan kebiasaan tak sehat dan boros itu. Franco Sementara itu, posisi orang bukan perokok di Eropa semakin unggul saja. Alasan bahwa rokok akan merusak jantung, paru-paru dan bisa menimbulkan bengkak di lambung, semakin mendapat sambutan. Dalam perjalanan dengan pesawat terbang, seorang yang anti-rokok, di tempat "terlarang merokok" bisa memanggil pramugari dan menyatakan keberatan. Hampir semua negara Eropa, kecuali Spanyol, memberlakukan larangan merokok di jalan bawah tanah, bus, bioskop, teater, opera dan rumahsakit. Seluruh perusahaan penerbangan di sana, terkecuali perusahaan penerbangan Iberia dari Spanyol, tidak lagi menyediakan ruangan tempat merokok. Italia misalnya, sejak tahun 1976 malahan sudah melarang merokok di tempat umum kecuali restoran. Tahun itu juga dewan kota di Moskow melarang orang merokok di restoran. Kalau mau merokok silakan di ruangan khusus. Agak lain dengan kemunduran yang diderita Amerika, Spanyol jadi menderita setelah diktator Franco meninggal tahun 1975. Bayangkanlah di sana sekarang ini orang seenaknya merokok di parlemen -- sekalipun raja sedang berpidato. Waktu zaman Franco yang bukan perokok itu, mana ada yang berani begitu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus