Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan pada seri balap MotoGP Mandalika dikabarkan telah membuat karier balap Marc Marquez semakin mengkhawatirkan. Kecelakaan itu membuatnya kembali mengalami penglihatan ganda atau diplopia sekaligus membuatnya absen pada seri kedua musim ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Marquez mengalami diplopia pada 2011 ketika masih berkarier di kelas Moto2. Sepuluh tahun kemudian dia kembali setelah kecelakaan di Lleida selama sesi latihan pribadi dengan motor enduro. Setelah menjalani pemulihan dua bulan, ia kembali harus terjatuh dari motornya pada sesi pemaasan di MotoGP Mandalika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kecelakaan mengerikan pada kecepatan sekitar 180 km per jam memicu kembali gangguan penglihatannya. Setelah kecelakaan pada Ahad pagi di Mandalika, Marc Marquez menjalani beberapa tes yang memberikan hasil negatif. Diplopia muncul kembali selama perjalanan kembali dari Indonesia ke Spanyol.
Javier Coloma, spesialis oftalmologi dan bedah orbital di Klinik Bavaria dan Rumah Sakit HM La Esperanza di Santiago de Compostela, membuat analisis terbaru tentang diplopia Marc Marquez. "Kita harus menunggu untuk memahami sejauh mana diplopia. Dia menyadarinya setelah kecelakaan, jadi itu membuat kami berpikir itu tidak terlalu serius," kata dia.
Menurut dia, penglihatan ganda dapat muncul kembali kapan saja. “Sarafnya rusak, meskipun telah pulih dari masalah penglihatan, pemulihannya tidak lengkap,” kata Caloma.
Ia menambahkan, "Setiap kali trauma atau peradangan terjadi, masalah penglihatan itu akan terjadi dan terjadi lagi. Karier Marc dalam bahaya karena Anda tidak bisa mengemudi dengan penglihatan ganda seperti itu. Bahkan lebih pada level tertentu."
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez terjatuh saat kualifikasi MotoGP Mandalika pada Sabtu, 19 Maret 2022. Twitter/MotoGP
Marquez memang dikenal sebagai pembalap yang selalu mencari batas kekuatan motor RC213V-nya. Gaya balapnya yang agresif kerap membuatnya tergelincir dan mengalami kecelakaan di lintasan. Kini, dokter belum bisa memprediksi waktu pemulihan cedera matanya.
Sementara itu, Jose Manuel Lorenzo, ayah dari Jorge Lorenzo, menilai bahwa Marc Marquez telah memasuki fase akhir kariernya di balap motor kelas utama. Seperti dilansir MotorcycleSport, Jose mengatakan bahwa, “Kami menyaksikan fase menurun dari seorang pebalap yang jatuh dan cedera," ujar dia.
"Akankah dia keluar dengan melakukan apa yang selalu dia lakukan, mencapai batas, atau akankah dia keluar dari pit dengan strategi baru, cara baru untuk memahami balapan, atau cara baru bersaing," tutur Jose.
Menurut dia, "Dalam olahraga, kita telah melihat beberapa atlet terbaik dalam sejarah yang telah menandai musim dan mencapai hal-hal yang paling luar biasa. Mereka semua memiliki fase akhir. Apakah dia dalam fase penurunannya atau tidak, kita akan mengetahuinya begitu dia kembali ke treknya."
Adapun Manajer Tim Honda, Alberto Puig, meminta Marquez berfokus pada pemulihan cedera matanya. Di saat bersamaan, ia berniat mencari tahu penyebab rentetan kecelakaan yang dialami pembalapnya di MotoGP Mandalika. "Marc mengalami tiga kecelakaan dan kami coba memahami mengapa itu terjadi karena insiden pada hari balapan sangat brutal," kata Puig.
TUTTOMOTORIWEB | SKOR.ID