Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dricus du Plessis berhasil mempertahankan gelar juara kelas menengah (middleweight) UFC. Petarung Afrika Selatan ini mengalahkan Sean Strickland dalam pertarungan utama UFC 312 di Sydney, Australia, Sabtu, 9 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Du Plessis tampil dominan. Meskipun tidak berhasil menghentikan lawannya secara knockout, ia memenangkan pertarungan melalui keputusan mutlak (unanimous decision) dengan skor 50-45, 50-45, dan 49-46.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemenangan ini menandai pertahanan gelar kedua kalinya bagi Du Plessis. Ia meraih kemenangan kedua atas Strickland. Sebelumnya, pada 20 Januari 2024, merebut gelar juara yang ia sandang dari lawannya ini.
Rematch antara Du Plessis dan Strickland ini berjalan mirip dengan pertemuan pertama mereka. Strickland mencoba memanfaatkan jab tajamnya untuk menjaga jarak, sementara du Plessis merespons dengan pukulan keras yang lebih bertenaga.
Perbedaan besar terlihat dari output serangan Strickland, yang kali ini tampak kurang agresif dibandingkan laga sebelumnya. Hal ini memberi ruang bagi du Plessis untuk terus melancarkan serangan besar yang lebih efektif.
Momentum pertarungan berubah drastis di ronde keempat ketika Du Plessis mendaratkan pukulan kanan keras yang menghancurkan hidung Strickland. Darah langsung mengucur deras dari wajah Strickland, membuat kerusakan fisiknya semakin terlihat jelas. Meski Strickland tetap bertahan, pukulan tersebut menjadi titik balik yang memberi kepercayaan diri tambahan bagi du Plessis.
Du Plessis mengatakan, darah di wajah lawan memacu semangatnya. "Saya hampir terlalu bersemangat saat melihat darah," kata pertarungan 31 tahun ini. "Saya pikir dia akan lari, tapi kemudian saya menyadari bahwa saya harus tetap tenang. Butuh waktu sekitar 30 detik hingga satu menit untuk mengembalikan fokus."
Setelah lima ronde berakhir, Strickland tidak mencari-cari alasan atas kekalahannya. Ia bahkan memberikan penghormatan kepada du Plessis atas penampilan luar biasa yang ditunjukkannya. "Ketika dia mematahkan hidungku, rasanya seperti... ini tidak benar," ujar petarung Amerika ini. "Tapi aku memperbaikinya dan terus bertarung. Dia adalah iblis Belanda yang tangguh. Dia menghajar pantatku dengan adil. Hormat untuknya."
Duel ini juga seolah menutup rivalitas mereka, karena du Plessis telah mengalahkan Strickland dua kali secara beruntun.
Dengan rekor karier 23-2 dan catatan sempurna 9-0 di UFC, Du Plessis semakin menegaskan statusnya sebagai salah satu petarung terbaik di dunia. Usai pertarungan, ia langsung mengarahkan pandangannya ke divisi lain, khususnya juara kelas berat ringan (light heavyweight), Alex Pereira.
Meski tidak menyebut nama Pereira secara langsung, du Plessis menantang siapapun untuk menguji kemampuannya. "Apakah tidak ada orang lain? Apakah tidak ada orang lain?" teriak du Plessis kepada kerumunan. "Mulai malam ini, saya adalah petarung pound-for-pound peringkat tiga terbaik. Saya datang untuk merebut posisi nomor satu!"
MMAFIGHTING | DAZN