Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Imam Jamaludin Persembahkan Medali Emas Angkat Besi PON 2024 untuk Kado Ulang Tahun Anaknya

Lifter Jawa Barat Imam Jamaludin mempersembahkan medali emas angkat besi PON 2024 sebagai kado ulang tahun anaknya.

11 September 2024 | 06.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lifter Aceh Teuku Yulianda (kiri), lifter Jawa Barat Imam Jamaludin (tengah), dan lifter Jawa Tengah Arifin Puji Saputra (kanan) berfoto setelah jumpa pers pertandingan angkat besi kelas 109 kilogram putra di GOR Seramoe, Banda Aceh, Selasa, 10 September 2024. (ANTARA/RAUF ADIPATI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lifter Jawa Barat Imam Jamaludin mempersembahkan medali emas angkat besi Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 (PON 2024) kelas 109 kilogram putra, sebagai kado ulang tahun anaknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Imam berhasil memecahkan sejumlah rekor nasional saat ia mencatatkan total angkatan 338 kilogram untuk merebut medali emas, Selasa, 11 September. Ia unggul cukup jauh atas para pesaing terdekatnya, yakni Teuku Yulianda asal Aceh dengan total angkatan 295 kilogram, dan lifter Jawa Tengah Arifin Puji Saputra, dengan total angkatan 291 kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau dari saya alhamdulillah puji syukur masih diberi kesempatan untuk mendapat medali emas lagi. Yang paling spesial ini bertepatan dengan hari ulang tahun anak saya yang keempat. Jadi kadonya medali emas untuk anak saya, spesial,” ucap lifter 32 tahun itu.

Imam cukup lama absen di kancah PON, sebab terakhir kali ia tampil, dan juga merebut medali emas, adalah pada PON 2016 di Jabar.

“Kalau saya (ini merupakan) PON ketiga, 2012, 3026, 2020 saya skip. Jadi sekarang baru turun lagi. Iya di dua PON kemarin emas,” ucap Imam yang pada PON sebelumnya tampil di kelas 85 kilogram.

Imam tidak jemawa dengan pencapaiannya di PON kali ini. Ia hanya bersyukur masih dapat tampil baik setelah sempat dililit cedera pada persiapan menuju PON Aceh-Sumut.

“Untuk pecah rekor nasional alhamdulillah masih diberi kesempatan lagi. Latihan lumayan keras, karena kan pra-PON kemarin saya cedera ACL. Pas bertepatan dengan Pra-PON. Jadi setelah operasi, try hard, alhamdulillah bisa buktikan lagi untuk bisa fight lagi di PON,” ucap Imam.

Imam juga tidak menyusun target terlalu tinggi setelah berprestasi pada PON kali ini. “Target setelah PON, mungkin karena saya melatih juga mungkin melatih-melatih saja dulu,” paparnya.

Berkat sumbangan medali emas dari Imam, Jabar menghuni posisi kedua pada klasemen medali emas PON Aceh-Sumut dengan total koleksi tiga medali emas. Selain Imam, medali emas untuk Jabar juga disumbangkan oleh Tsabitha Alfiah Ramadhani dan Dewani Ramadhan.

Pilihan Editor: PON 2024: Ketika Kaum Hawa Rela Antri Demi Berfoto dengan Pemain Basket Pujaan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus