Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dunia olahraga balap Formula 1 (F1), nama Michael Schumacher sudah tidak asing lagi. Michael Schumacher dikenal sebagai pembalap handal dan legendaris dunia dengan segudang prestasi yang telah diraihnya. Bahkan, melansir dari sports.jrank.org, Michael berhasil memecahkan rekor dunia sebagai pembalap dengan rekor kemenangan terbanyak melalui poin kejuaraan terbanyak di F1.
Dikutip dari britannica.com, pria kelahiran 3 Januari 1969 ini merupakan pembalap F1 yang berasal dari Jerman. Michael Schumacher merupakan putra sulung dari pasangan Rolf Schumacher dan Elizabeth. Ketertarikannya dengan dunia balap tidak bisa dilepaskan dari sosok ayahnya, yang juga merupakan seorang marshall di sebuah trek go kart di Kerpen.
Michael Schumacher mulai tertarik di dunia balap sejak usia tujuh tahun. Michael memulai karir balapnya dengan bergabung dengan Eurokart pada 1985. Satu tahun setelahnya, Michael berhasil menyabut dua kejuaraan go kart sekaligus, yakni Kejuaraan Nasional Jerman, dan Kejuaraan Gokart Eropa.
Michael berhasil mempertahankan gelar juara tersebut hingga akhir 1987. Berkat prestasinya itu, Michael diundang ke Formula 300 pada 1989-1990. Akhirnya, Michael berkesempatan turun di ajang Formula 1 pada 1991. Sejak saat itu, Michael telah menjuarai 91 balapan Formula 1 dan tujuh kali merebut gelar juara dunia (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004).
Ada salah satu kisah menyedihkan yang pernah dialami oleh Michael Schumacher. Melansir dw.com, pada 20 April 2003, Michael berhasil menjuarai balap F1 Grand Pix San Marino pada 20 April 2003. Namun di balik kebahagiaan ini, Michael harus kehilangan sosok ibunya, Elizabeth Schumacher, beberapa jam sebelum pelaksanaan Grand Pix San Marino 2003.
Dikabarkan, ibu pembalap legendaris ini telah mengalami koma dan mengalami pendarahan. Ibu Michael Schumacher dinyatakan meninggal setelah dirawat di sebuah rumah sakit di Cologne, Jerman, pada Ahad dini hari itu. Sebelumnya, Michael bersama dengan Ralf, adiknya, mengunjungi ibunya pada Sabtu malam sebelum bertanding di Grand Pix San Marino.
Meskipun demikian, Michael Schumacher tetap hadir dalam perhelatan Grand Pix San Marino 2003 dan berhasil menjuarai ajang balap tersebut. Kehadirannya merupakan wujud penghormatan terakhir atas Ibunya yang telah mendukung karir balapnya. Ketika Michael Schumacher nemerima trofi kemenangan di podium, pembalap itu tidak bisa menahan air matanya yang berlinang.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: 53 Tahun Michael Schumacher Legenda Raja Sirkuit F1 dari Tim Kuda Jingkrak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini