"SAYA ini tak ubahnya seperti binatang. Tapi binatang yang pintar," sumbar Mike Tyson sesaat sebelum naik ring menghadapi Michael Spinks, Senin malam, pekan silam di gedung Convention fall yang terletak di kota satelit Atlantic City, New Jersey, AS. Betul saja. Ia memang bukan hanya "binatang" yang pintar, tapi juga ganas dan buas. Ia cuma memerlukan 91 detik untuk menghabisi lawannya, Spinks, yang harus terjengkang-jengkang. Lebih dari 21.000 penonton yang hadir -- serta jutaan yang menonton siaran televisi -- malam itu terkesima, setelah menyadari pertandingan berakhir demikian cepatnya di ronde pertama. Wasit Frank Capuccino 54 tahun, yang memimpin pertandingan itu, juga ikut terheran-heran. "Pukulan Tyson kerasnya luar biasa. Pukulannya bahkan lebih dahsyat dibanding Rocky Marciano, Joe Frazier, dan, George Foreman," katanya kagum. Catatan komputer menunjukkan, dalam waktu sesingkat itu, Tyson mampu memberondong lawannya dengan jumlah 23 pukulan yang membuat Spinks roboh dua kali sebelum kalah KO. Sedangkan bekas juara versi IBF itu cuma mampu melayangkan 10 pukulan. Itu pun hanya dua kali yang bersarang di tubuh Tyson. Buat Tyson ini merupakan kemenangan KO di ronde I yang kesepuluh sepanjang kariernya sejak tahun 1985 masuk tinju pro. Prestasi petinju yang berusia 22 tahun itu kini semakin menjulang. Tak terkalahkan dalam 35 pertarungan dan 31 di antaranya menang KO. Sebaliknya buat Spinks. Ia harus menutup kariernya dengan sebuah lembaran hitam. Itulah satu-satunya kekalahan yang pernah dideritanya sepanjang 12 tahun malang-melintang di dunia tinju pro. Petinju yang sudah berusia 31 tahun itu, sebelum menghadapi Tyson, memiliki rekor tak terkalahkan dalam 31 pertandingan -- 21 di antaranya menang KO. Sekalipun begitu, dari pertarungannya itu ia sedikitnya mengantungi US$ 13,5 juta. Sedangkan Tyson mendapat bayaran lebih besar, yaitu US$ 22 juta. Ironisnya, yang bakal menjadi korban Tyson berikutnya adalah manajernya sendiri, Bill Cayton, 69 tahun. Pasalnya, petinju berleher beton itu kesal melihat isi naskah kontrak -- yang belakangan disadari dianggap timpang dan merugikan dirinya. Sejak Februari lalu, Tyson harus menyisihkan sepertiga pendapatannya dari bertinju untuk Manajer Cayton dan janda bekas ko-manajernya Mendiang Jim Jacobs. Ia juga harus memberikan 10 persen lagi untuk kantung pelatihnya, Kevin Rooney, 32 tahun. Kontraknya itu berakhir tahun 1991 nanti. Secara resmi Tyson mengajukan tuntutan terhadap Cayton lewat pengadilan setempat hanya sesaat sebelum bertarung melawan Spinks. Ia menginginkan agar ikatan kontraknya dengan manajernya itu dibatalkan. "Begitu Anda menjadi celebrity, sekumpulan orang rakus pasti akan merubungi Anda," keluh Tyson. Tampaknya, Tyson serius dengan tuntutannya itu. Kalau tak terpenuhi, ia mengancam bakal pensiun dari dunia tinju. "Mulai hari ini saya bisa mundur dari dunia tinju," teriaknya. Padahal, ia dijadwalkan akan menghadapi Frank Bruno dari Ingris pada tanggal 3 September mendatang di stadion Wembley, London. Tapi Cayton membantah tuduhan bahwa ia mengeksploitasi Tyson. Retaknya hubungan dia dengan petinjunya itu, menurut dia, gara-gara kehadiran Robin Givens, 23 tahun, istri Tyson yang baru dinikahi Februari lalu. Dialah biang kerok yang berusaha menjauhkan Cayton dari Tyson. Padahal Cayton merasa sudah berbuat banyak terhadap anak asuhnya itu, yang dibina sejak berusia 14 tahun. Tampaknya, uang memang segala-galanya. Buat Cayton. Juga Tyson. Apalagi buat sang istri. A.K.S.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini