Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi Liga 1 2022-2023 resmi dimulai Sabtu hari ini, 23 Juli 2022. Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, mengatakan kompetisi kali ini bisa digelar sesuai waktu dengan yang sudah direncanakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Liga 1 bergulir sudah sesuai arahan tepat waktu. Dulu dikenal dengan jadwal yang suka berubah-ubah. Sekarang tetap waktu. Semoga ini bisa menjadi kebiasaan," kata Akhmad Hadian Lukita saat konferensi pers secara daring, Sabtu, 23 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BRI masih menjadi sponsor utama kompetisi Liga 1. Bank milik pemerintah ini pun untuk kedua kalinya secara beruntun menjadi sponsor utama Liga 1. Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto menilai, musim lalu Liga 1 sudah terselenggara dengan baik dan memiliki dampak sosial yang bagus.
"Dalam rangka mendukung sepak bola di Indonesia. Dari sisi ekonomi, kompetisi ini mampu menghidupkan mata rantai ekonomi sepakbola nasional. Kami berharap dengan kompetisi ini ekonomi berkembang dan UMKM semakin maju," kata Catur.
Sementara itu, Indosiar juga masih menjadi official broadcaster untuk Liga 1. Menurut Direktur Programming SCM, Harsiwi Achmad, tayangan sepak bola ini mampu menyedot perhatian dari masyarakat Indonesia. Dari 306 pertandingan, nantinya Indosiar akan menyangkan secara langsung 206 pertandingan, sisanya akan ditayangkan melalui streaming.
"Tahun lalu rating tertinggi adalah 6,5 dan Share kami mencapai 26 persen. Yaitu saat pertandingan Persija Jakarta vs Persib Bandung. Kami yakin tahun ini akan mampu melampaui dari rating dan share tahun lalu," ujar Harsiwi.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan, karena masih dalam masa pandemi Covid-19, maka untuk menyelenggarakan kompetisi harus melalui beberapa tahapan. Seperti harus mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan, Satgas Covid-19 dan lain-lainnya.
"Setelah itu kami harus dua kali menjalani rapat koordinasi (Rakor), pertama dengan Polri dan jajaran, kemudian dengan Menteri Pemuda dan Olahraga. Jika semua sudah ok, maka Polri akan memberikan izin keramaian. Untuk penonton di stadion, disesuaikan dengan level PPKM di kota setempat," kata Iriawan.