Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Pelatnas Panjat Tebing Datangkan Pembuat Jalur Internasional

Pelatnas panjat tebing yang digelar di Jakarta, akan mendatangkan pembuat jalur internasional untuk persiapan kualifikasi Olimpiade.

9 Juli 2020 | 20.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Atlet panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu melakukan selebrasi usai memecahkan rekor kecepatan dunia saat final Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Xiamen, China, Sabtu, 19 Oktober 2019. Aries berhasil menjadi yang tercepat dan memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 6,995 detik di pantai final ketika berhadapan dengan atlet panjat tebing China, Yi Ling Song dengan catatan 9,032 detik. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mulai mengumpulkan atlet untuk menjalani pemusatan latihan di Jakarta International Climbing Wall Park, Cakung, Jakarta Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manajer Pelatnas FPTI Hendricus Mutter mengatakan, sebagian besar atlet seperti Aries Susanti, Aspar Jailolo, dan beberapa lainnya sudah berada di Jakarta. "Mungkin pekan depan baru bisa mulai intens latihannya," ujar Hendricus saat dihubungi Tempo, Kamis, 9 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, Pelatnas ini bakal digelar untuk mengejar tiket Olimpiade Tokyo dalam Kejuaraan Asia di Cina pada awal Desember 2020.

Namun, ia pun realitis karena Aries Susanti dan kawan-kawan keteteran jika harus bersaing pada nomor kombinasi antara speed, lead, dan boulder. "Kalau bisa lolos bagus, tapi jika tidak, harus berjuang lagi untuk Olimpiade selanjutnya," kata dia.

Untuk menutup kekurangan atlet panjat tebing di nomor lead dan boulder, FPTI rencananya mendatangkan pembuat jalur dari luar negeri.

Hendricus menyebutkan pembuat jalur yang sering membuat jalur untuk kejuaraan dunia itu bisa membantu adaptasi atlet. Menurut dia, pembuat jalur bersertifikat internasional masih minim di Indonesia jadi selama ini atlet kurang menguasai jalur yang dipertandingkan. "Kalau kita biasakan untuk buat jalur di kejuaraan dunia akan lebih menguasai trik-triknya," ungkap dia.

Belum meratanya kemampuan atlet Indonesia pada nomor kombinasi bisa terlihat pada ajang pra-kualfikasi IFSC Combined Qualifier 2019 di Toulouse, Prancis, yang diselenggarakan pada November lalu. Dua atlet andalan yakni Aries Susanti Rahayu dan Alfian M. Fajri gagal tembus enam besar yang merupakan syarat meraih tiket Olimpiade 2020.

Pada kejuaraan yang mempertandingkan nomor kombinasi antara lead (panjat tebing dengan belayer), speed (adu cepat), dan boulder (panjat tebing tanpa pengaman tali) itu, Aries Susanti hanya mampu finis di urutan ke-16 dan Alfian berada di peringkat ke-13.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus