Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Menembak Seluruh Indonesia (Perbakin) telah mendapatkan satu tiket untuk tampil di Olimpiade 2020 Tokyo di nomor Air Rafle putri melalui Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba. Saat ini, Perbakin tengah berusaha mendapatkan tambahan tiket dari nomor Air Rifle putra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau kita loloskan satu atlet putra maka kita bisa tampil di satu nomor lagi, yakni Mix Air Rifle yang sudah teruji dengan merebut emas di SEA Games 2019," kata Sekretaris Jenderal Perbakin Firtian Judiswadarta kepada Tempo, Kamis, 22 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan, berdasarkan aturan federasi menembak dunia (ISSF) untuk memperebutkan 360 tiket tampil di Olimpiade Tokyo, dibagi menjadi empat jalur. Sebanyak 300 kuota bakal diperbutkan melalui jalur kualifikasi.
"Kita sudah memiliki kuota yang kemarin. Vidya Rafika dapat tapi itu by nations bukan by name," ujar Firtian.
Kuota untuk tampil Olimpiade berikutnya, menurut dia, menjadi jatah tuan rumah, yakni 12 tiket. Firtian menambahkan kuota itu bisa saja tidak dipakai oleh tuan rumah dan bisa diperebutkan oleh negara lain melalui kualifikasi. "Cara pembagiannya bisa beberapa metode tergantung keputusan ISSF," katanya.
Jalur ketiga, Firtian melanjutkan, melalui peringkat dunia. Pada tahap ini ada 12 tiket yang disiapkan untuk atlet menembak putra dan putri, masing-masing 6 tiket.
Jika atlet peringkat dunia tertinggi sudah memiliki tiket, maka tiket dilimpahkan ke pemilik skor minimum kualifikasi (MQS) tertinggi. "Tiap nomor beda-beda nilai MQS. Semua itu ada 15 nomor untuk Olimpiade," tuturnya.
Jalur terakhir sebanyak 24 kuota dari tripatrite by invitation. Ia menyebutkan jalur undangan ini bisa diusulkan oleh Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) ke Komite Olimpiade Internasionak (IOC) dan ISSF.
Penentuan untuk perait kuota undangan didasarkan pada hasil rekomendasi dari komite eksekutif di federasi menembak dari Asia, Eropa, dan Amerika. "Kebetulan saya sebagai komite eksekutif di ASC (Konfederasi menembak Asia), semua tergantung lobi NOC ke IOC karena itu by invitation," Firtian menjelaskan.
"Semua cara akan kita coba, termasuk membina atlet untuk mendapatkan sisa kuota tadi. Masih ada World Cup, terakhir itu 31 Mei 2020," dia menambahkan.
Menurut dia, masih ada tiga kejuaraan dunia yang menjadi agenda ISSF untuk merebut kouta Olimpiade yang bakal berlangsung di New Delhi, Munich, dan Polandia. "Sebenarnya masih ada test event di Tokyo dan kejuaran dunia di Azerbaijan," kata dia.
Untuk berburu tiket Olimpiade, Perbakin menyiapkan 10 atlet yang bakal mengikuti pelatnas selama 2020.
IRSYAN HASYIM