Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Ricky Soebagdja mengungkap pekerjaan rumah federasi saat ini. Sejumlah masalah membuat capaian prestasi di olahraga bulu tangkis menjadi tidak maksimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ricky menilai bahwa, saat ini, para atlet dan pelatih membutuhkan PBSI. Begitu juga sebaliknya. “Atlet dan pelatih ini memang butuh PBSI, supaya mereka juga harus tahu betul perihal hak dan kewajiban yang harus dijalankan,” kata dia saat ditemui di Rawamangun, Jakarta Timur pada Selasa, 2 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut legenda ganda putra Indonesia, bulu tangkis Tanah Air ini sedang tak baik-baik saja. Itu berlaku di sektor tunggal dan ganda, serta di nomor putra dan putri. “PBSI punya aturan yang mampu mendisiplinkan atlet dan pelatih ini. Kami betul-betul menjaga atlet baik perihal menjalani latihan, pertandingan hingga prestasi. Jadi memang harus ada satu penegasan,” kata Ricky.
Pria berusia 53 tahun itu menuturkan bahwa PBSI sedang melakukan banyak perubahan agar kondisi bulu tangkis di Indonesia berubah ke arah yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya bagi atlet dan pelatih mengetahui hak dan kewajibannya.
“Itu yang paling penting, ada reward and punishment. Kami melihat dari hasil pencapaian prestasi. Tahun 2024, perolehan juara hanya hitungan jari. Target besar di Olimpiade pun tidak sampai medali perunggu. Jadi itulah mengapa harus ada perhatian khusus,” tutur dia.
Selain Ricky, mantan atlet bulu tangkis ganda putra Eng Hian, yang juga pelatih ganda putri, menduduki posisi Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PP PBSI. Menurut Ketua Umum PBSI Muhammad Fadil Imran, penunjukan beberapa mantan atlet sudah sesuai dengan penilaian federasi.
“Kami sudah punya KPI (key performance indicator) dan berdasarkan hasil bahwa memang yang terbaik dari yang ada, adalah dia. Kepelatihan ini bukan hanya soal bagaimana melatih di lapangan, tapi aspek manajerial, aspek strategi juga diperlukan,” kata Fadil.
Ketua Umum PBSI M. Fadil Imran dan Wakil Ketua Umum I Taufik Hidayat menjelaskan langkah ke depan kepengurusan baru organisasi periode 2024-2028 di Senayan, Jakarta pada Ahad, 1 Desember 2024. TEMPO/Bagus Pribadi,