Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pelatih tim nasional sepak bola U-17, Bima Sakti, dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menyeleksi pemain untuk Piala Dunia U-17 di 12 kota.
Pencarian talenta daerah ini untuk melengkapi kerangka utama skuad Garuda Muda yang berasal dari mantan pemain timnas U-16.
Enam pemain diaspora turut dipanggil pulang untuk memperkuat tim Merah Putih.
MEMAKAI kaus polo hitam berlogo Garuda, Bima Sakti memimpin seleksi pemain tim nasional U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu, 12 Juli lalu. Markas klub Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung atau Persib itu menjadi lokasi pertama pencarian pemain skuad Garuda Muda untuk Piala Dunia U-17 yang digelar pada 10 November-2 Desember 2023. Ada 11 kota lain yang bakal menggelar ajang serupa. "Kami buka peluang untuk anak-anak seluruh Indonesia untuk ikut seleksi, tapi dengan kriteria tertentu,” kata Bima Sakti melalui keterangan tertulis, Rabu, 12 Juli lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bima juga berharap momentum Piala Dunia U-17 dapat menjadi pemacu semangat bagi para pemain muda Indonesia untuk melanjutkan prestasi di masa mendatang. "Semoga saja anak-anak generasi 2006-2007 ini menjadi cikal-bakal tulang punggung timnas senior," ujarnya. Bima hanya punya waktu empat bulan mempersiapkan diri dan menyusun skuad. Hal itu lantaran Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional atau FIFA baru mengumumkan secara resmi Indonesia sebagai tuan rumah pada Jumat, 23 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatih sepak bola yang lahir di Balikpapan, 23 Januari 1977, ini mengaku telah siap mengemban tugas dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI. "Tekanan pasti ada, tapi harus tetap berusaha walaupun dengan waktu yang sangat singkat. Kami harus berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan tim,” tuturnya. “Ini sejarah baru sebagai tuan rumah. Semua ini rezeki dari Allah," ucapnya.
Ketika ditunjuk secara resmi menjadi pelatih timnas Indonesia U-17, Bima teringat mimpi salah satu anak asuhannya di tim nasional U-16, Ruy Arianto. Bima menceritakan bahwa Ruy bermimpi tampil di pentas sepak bola dunia. "Waktu itu Ruy Arianto bilang ke saya, lagi gandengan tangan memasuki lapangan melawan Brasil U-17. Ternyata malah adik-adiknya yang berkesempatan main beneran,” ujar Bima, yang mendengar cerita Ruy itu pada 2020. “Ternyata mimpinya menjadi kenyataan," katanya.
Dalam mengawaki skuad Garuda Muda, Bima bakal dibantu oleh jajaran pelatih, yakni Indriyanto Nugroho, Firmansyah, Sahari Gultom, Ilham Romadhona, dan Gilang Ramadhan. Sebagian besar pelatih tersebut pernah membantu Bima ketika mengantar timnas U-16 menjadi juara Piala AFF 2022 dengan mengalahkan Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 12 Agustus 2022.
Sebelum menggelar seleksi di 12 kota, Bima telah memanggil 34 pemain untuk menjalani pemusatan latihan di Jakarta pada 10 Juli hingga 28 Agustus mendatang. Enam pesepak bola adalah pemain keturunan. Mereka adalah Welber de Halim Jardin yang bermain di São Paulo FC, Brasil; Madrid Augusta dari AFC '34 Alkmaar, Belanda; Mahesa Ekayanto (FC Dordrecht, Belanda); Staffan Qabiel Horito (Sant Cugat FC Academy, Inggris); Aaron Liam Suitela (FC Bulleen Lions, Australia); dan Aaron Nathan Ang (Youth FC Nottingen, Denmark).
Bima mengatakan telah memiliki kriteria pemain untuk mengisi setiap lini di tim Merah Putih. "Kriteria yang kami cari jelas. Dari kualitas pemain tersebut, teknik individu, chemistry dengan teman-temannya, mental, kedisiplinan, dan lainnya," ucap Bima. Dia menerangkan, gambaran skuad timnas U-17 telah ada. Kerangka tim bakal terbangun dari mantan anak asuhannya di timnas U-16, seperti Muhammad Iqbal Gwijangge, Arkhan Kaka, dan Muhammad Kafiatur. "Kami juga sudah memiliki kerangka tim, yaitu para pemain di Piala U-16 AFF 2022," tutur Bima.
Asisten pelatih timnas U-17, Indriyanto Nugroho, mengatakan bakal membantu Bima mencari penyerang yang sesuai dengan kebutuhan. Dia menambahkan, salah satu yang menjadi fokus adalah penyerang sayap yang harus memiliki teknik dan kecepatan bagus. Adapun untuk penyerang tengah, ia memastikan harus memiliki postur tubuh ideal. "Standar coach Bima seperti itu. Tidak harus tinggi banget. Paling enggak kita sudah punya Arkhan Kaka yang tingginya 175 sentimeter. Kita juga punya pemain yang berpaspor Indonesia," ujar Indriyanto melalui sambungan telepon, Selasa, 11 Juli lalu.
Perburuan pemain, Indriyanto mengimbuhkan, bakal difokuskan pada seleksi yang berlangsung di 12 kota. Ia juga mengatakan telah memanfaatkan hasil pencarian bakat yang telah terjaring dari Garuda Select. "Beberapa masuk kriteria, tapi nanti kembali ke head coach. Apakah mau pakai anak-anak ini," dia menjelaskan. Indriyanto bertekad memberikan rasa bangga dengan mengukir prestasi di Piala Dunia U-17. "Kami pernah memberikan yang terbaik walaupun baru level Piala AFF. Kami juga pernah mencoba di Piala AFC walau enggak lolos."
Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali mengatakan tujuan utama seleksi adalah melengkapi kerangka utama tim yang telah dibentuk oleh Bima Sakti. Menurut dia, kerangka utama tim bakal dibangun dari timnas U-16. "Jadi seleksi ini untuk melengkapi kerangka utama. Kalau ada yang bagus di daerah, punya potensi yang bagus, akan kami rekrut. Jadi semua punya kesempatan," kata Zainudin melalui sambungan telepon, Rabu, 12 Juli lalu.
Zainudin mengatakan tidak menutup kemungkinan melengkapi tim dengan pemain diaspora. Ia bakal membantu memetakan pemain diaspora yang punya keinginan bermain untuk Indonesia. Dia mengatakan, setelah skuad lengkap, PSSI bakal mengirimkan timnas U-17 berlatih di Qatar dan Jerman. Dia mengungkapkan, kedua negara itu menjadi lokasi latihan dari beberapa negara yang telah lolos ke Piala Dunia U-17. "Ketimbang kami mendatangi negara-negara itu, agendanya pasti bertabrakan. Lebih baik kami yang mendekat ke tempat latihan," tuturnya.
Metode latihan ini, dia menjelaskan, pernah dipakai untuk persiapan timnas U-19 yang diproyeksikan tampil di Piala Dunia U-20 pada 2021. Ketika itu, Zainudin menerangkan, PSSI mengirim skuad Garuda Muda ke Kroasia dan Spanyol untuk berlatih dan menggelar uji coba dengan beberapa tim calon peserta Piala Dunia U-20. "Walaupun ketika itu Piala Dunia akhirnya batal karena adanya pandemi Covid-19,” ujar Zainudin.
Pengiriman pemain berlatih ke luar negeri, ucap dia, bertujuan menambah jam terbang di level internasional. Menurut Zainudin, kesempatan itu bakal mengasah mental dan kepercayaan diri anggota tim Merah Putih. "Salah satu permasalahan dari pemain kita itu urusan mental, urusan confidence. Kalau sudah terbiasa menghadapi lawan yang berat atau yang secara kualitas lebih bagus, pasti bakal membaik. Jadi harus dibiasakan," ucapnya.
Mengenai target di Piala Dunia U-17, Zainudin mengatakan PSSI belum menetapkan target resmi kepada Bima Sakti dan anak asuhannya. Penetapan target bakal dilakukan setelah komposisi pemain lengkap. Setelah itu, PSSI baru akan berdiskusi dengan jajaran pelatih untuk melihat peluang timnas. "Yang jelas, jangan sampai sebagai tuan rumah gagal di babak penyisihan grup,” katanya. “Jangan kayak Qatar (di Piala Dunia) kemarin, sukses menjadi tuan rumah, tapi timnya terhenti lebih cepat. Kami berusaha lolos dulu dari babak penyisihan," dia mengungkapkan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Menjaring Talenta Garuda Muda"