Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kipas radiator bertugas menyedot udara pendingin yang bermanfaat bagi mesin mobil. Peran vitalnya menjaga mesin mobil agar tidak panas berlebihan atau bahkan overheat. Untuk itu perlu merawat kipas radiator agar awet dan bekerja optimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari laman cars.com, kipas radiator biasanya diposisikan di antara radiator dan mesin. Kipas pendingin ini sangat membantu ketika mobil tidak bergerak atau bergerak dengan kecepatan terlalu lambat untuk memaksa udara masuk melalui kisi-kisi.
Kipas Pendingin Elektrik
Kehadiran kipas pendingin elektrik, yang hidup dan mati sesuai kebutuhan, sangat membantu kipas radiator. Kipas angin ini juga terkadang berfungsi ganda sebagai sumber pendingin untuk kondensor AC kabin mobil.
Perawatan berkala menjadi salah satu cara untuk menjaga kipas radiator tetap bekerja secara optimal dan awet. Meski begitu, terkadang beberapa kerusakan menyebabkan kerja kipas pendingin tak maksimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada beberapa jenis kerusakan yang bisa terjadi pada kipas radiator mobil. Laman Suzuki Indonesia mengungkapkan 4 hal musababnya.
1. Visco kipas rusak
Visco fan adalah sebuah kipas yang memanfaatkan oli sebagai pengatur kecepatannya. Dimana kerjanya sangat bergantung pada putaran yang dihasilkan mesin.
Pada saat mesin ada di suhu yang rendah, visco fan akan slip sehingga kipas berputar dengan lambat, begitupun sebaliknya. Bila komponen ini rusak akan menyebabkan putaran yang tidak beraturan.
2. Fan belt pada kipas terputus
Tentu bila komponen satu ini terputus, kipas radiator pun takkan berputar lagi. Walau, beberapa mobil sebenarnya juga ada yang sudah dilengkapi dengan power steering agar ketika fan belt terputus, kipas tetap berputar.
Ketika kipas yang berhenti karena fan beltnya terputus, hanya akan tersedia pada kipas pendingin konvensional saja. Fungsi dari fan belt sebagai penghubung antara mesin dan kipas, sehingga terjadi perputaran. Fan belt bisa putus karena disebabkan beberapa hal seperti karet belt telah getas. Ataupun akibat terkena cairan seperti oli maupun minyak rem.
3. Kabel konektor pada kipas terputus
Penyebab rusaknya kipas pendingin selanjutnya karena kabel konektor terputus. Kabel konektor yang terputus akan menyebabkan arus listrik terhenti, sehingga kipas tidak dapat berputar.
Beberapa musabab putusnya kabel konektor pada kipas dikarenakan soket yang rusak atau kabel terjepit. Selain itu, gigitan binatang hingga usia kabel yang tua dan usang bisa jadi alasan putusnya komponen ini. Periksalah secara rutin keadaannya untuk mencegah dan kipas radiator dapat bekerja optimal.
4. Sekring kipas pendingin terputus
Sekring punya fungsi yang penting dalam kesatuan komponen. Ia mencegah masuknya arus listrik ke rangkaian, sehingga tidak terjadi kelebihan tegangan.
Bila sekring terputus, maka arus masuk akan tidak terkontrol yang berujung pada kipas rusak.
Itulah beberapa cara merawat kipas radiator dengan mengenali potensi kerusakan yang mungkin terjadi. Sehingga dengan rutin mengeceknya dapat mencegah dan membuat kipas radiator lebih awet dan optimal.
RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca juga : Kipas Radiator dan Efisiensi Bahan Bakar