Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Busi merupakan salah satu komponen sepeda motor yang memiliki peran penting untuk memantik pembakaran di ruang mesin.
Guna menjaga performa mesin tetap andal, busi motor perlu diganti dalam jangka tertentu. Menurut laman resmi Suzuki, waktu ideal untuk mengecek busi tiap 4.000 kilometer.
Pada saat melakukan pengecekan, ada dua yang harus diperhatikan, yakni membersihkan busi dari kotoran dan mengecek jarak elektroda sesuai dengan spesifikasi motor.
“Ciri-ciri busi yang sudah hampir mati, yaitu motor mulai susah distarter atau waktu starternya lebih panjang dari biasanya, selain itu suara motor sudah tidak mulus lagi,” tulis keterangan resmi Suzuki yang dikutip Bisnis hari ini, Senin, 18 Januari 2021.
Baca juga: Penyebab Busi Sepeda Motor Sering Basah dan Penanganannya
Menurut Suzuki, dari bentuk fisiknya busi yang sudah waktunya diganti terlihat hitam bercampur kotoran dan jarak penutup ke inti elektroda melebar dari ukuran standar. Jika tak diganti, busi itu akan merusak bagian motor yang lain.
Sebenarnya busi standar masih bisa berfungsi dengan baik dalam pemakaian lebih dari 8.000 km bahkan hingga 20.000 km. Namun, semua itu tergantung dari situasi kondisi.
Busi yang mudah kotor acapkali disebabkan oleh banyak hal, salah satunya karena bahan bakar yang terlalu boros. Dalam kondisi itu peluang busi cepat mati sangatlah besar.
Sementara itu, produsen busi NGK menyarankan untuk tiap dua kali penggantian oli, dibarengi dengan mengganti busi. Jaraknya, bisa setiap 6.000 km karena umumnya mengganti oli motor setiap 3.000 km.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini