Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Edy Nasution sebagai Gubernur Riau pada Senin, 27 November 2023. Edy sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau dan Plt Gubernur Riau setelah Gubernur Riau sebelumnya, Syamsuar mengundurkan diri karena menjadi caleg 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlepas dari jabatan barunya, ada yang menarik dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Edy Nasution. Data tersebut menunjukkan bahwa kekayaan Edy mencapai Rp 11 miliar, tepatnya Rp 11.749.983.853.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Total harta kekayaan Edy terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 8,152 miliar, alat transportasi dan mesin Rp 2 juta, harta bergerak lainnya Rp 286.024.500, serta kas dan setara kas Rp 3.309.959.353.
Menariknya, Edy Nasution memiliki satu kendaraan yang mengisi garasi rumahnya, yakni motor Kanzen KMV-100 tahun 2005 senilai Rp 2 juta. Mungkin merek motor Kanzen ini masih terbilang asing bagi sebagian orang, padahal Kanzen merupakan motor buatan Indonesia.
Dirangkum dari berbagai sumber, Kanzen merupakan merek motor yang didirikan pada tahun 2000 oleh PT Semesta Citra Motorindo. Motor ini kerap dianggap sebagai motor Cina karena pada saat itu, pasar motor Indonesia tengah diserbu produk-produk asal Tiongkok.
PT Semesta Citra Motorindo sebagian besar sahamnya dimiliki oleh mantan Menteri Perindustrian dan Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno, yang sekaligus menjabat sebagai presiden komisaris di perusahaan tersebut. Pada 2006, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Kanzen Motor Indonesia.
Kanzen sempat memiliki sejumlah model motor yang dipasarkan seperti Kanzen Scudetto, Taurus, Taurus Ultima, Pesona, dan Kelena. Kanzen juga menjadi satu-satunya merek motor Indonesia yang sempat menjadi anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Awal turunnya pamor Kanzen berawal sejak 2010. Pada tahun tersebut, Kanzen mencatatkan penjualan 1.890 unit, dan pada 2011 Kanzen hanya mampu menjual 382 unit motor. Kanzen harus tutup karena kalah saing dengan merek-merek Cina yang dipasarkan saat itu.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto