Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mobil

Indonesia Dapat Bantuan 462 Bus Listrik dari Bank Dunia, Beroperasi di Bandung dan Medan

Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan 462 armada bus listrik dari Bank Dunia atau World Bank, yang nantinya akan beroperasi di Bandung dan Medan.

5 Februari 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon penumpang berjalan di samping bus listrik Transjakarta di halte bus Universitas Indonesia, Depok, Ahad, 31 Desember 2023. Penggunaan bus berbasis listrik itu menjadi salah satu langkah nyata untuk mencapai net zero emisi serta mewujudkan transportasi umum yang bertanggung jawab terhadap aspek lingkungan dan sosial yang berkelanjutan. ANTARA/Andika Wahyu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan 462 bus listrik dari Bank Dunia atau World Bank. Bus listrik tersebut nantinya akan dioperasikan di sejumlah kota, di antaranya Bandung dan Medan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dengan adanya bantuan tersebut, kami memiliki ruang fiskal yang memadai. Kami juga akan mendapatkan bantuan 462 bus listrik dari Bank Dunia," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dikutip dari Tempo.co hari ini, Senin, 5 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi Karya tidak merinci soal pembagian unit yang dioperasikan di kedua kota tersebut. Selain itu, dia juga memastikan adanya program revitalisasi terminal di Kota Bandung, dengan setidaknya akan ada 20 rute yang melintas di wilayah tersebut.

"Ini tentunya akan mengurangi tingkat kemacetan di Kota Bandung," ujarnya. Lebih lanjut Budi menuturkan bahwa saat ini Kota Bandung memiliki dua terminal tipe A yang melayani angkutan antar kota antar provinsi, yakni Terminal Leuwipanjang dan Cicaheum.

Terminal Leuwipanjang melayani rute dari Bandung ke arah Barat, seperti ke Jakarta hingga Sumatra. Sementara Terminal Cicaheum melayani rute dari Bandung ke arah Timur, seperti ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Bandung Raya mendapatkan anggaran untuk peningkatan kualitas layanan transportasi, yakni sebesar Rp 1,3 triliun. Anggaran tersebut tidak hanya untuk sarana transportasi saja, tetapi juga untuk pembangunan infrastruktur seperti halte dan jalur khusus sepanjang kurang lebih 20 kilometer.

DICKY KURNIAWAN | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus