Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini, Bareskrim Polri mengungkap komplotan produsen oli palsu di Jawa Timur. Produsen oli palsu tersebut diketahui telah beroperasi sejak 2020 dan memiliki omzet bulanan sekitar Rp 20 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari hasil pengungkapkan polisi, oli tidak sesuai standar tersebut dipasarkan ke sejumlah agen dan distributor di seluruh Indonesia. Komplotan itu juga memproduksi kemasan botol oli dan kardus mirip dengan merek-merek oli yang diproduksi produsen resmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari hasil penangkapan tersangka, polisi menyita 35.730 botol oli mesin motor siap edar dengan label merek ternama, 1.203 oli mesin mobil berlabel merek terkenal, 397.389 botol kosong, 284.530 tutup botol oli, dan tiga unit mesin produksi untuk pengolahan oli.
Di tengah maraknya peredaran oli palsu ini, para pemilik kendaraan perlu cermat dalam memilih produk pelumas untuk kendaraannya. Jangan tergiur harga murah yang justru bisa menimbulkan dampak kerusakan bagi kendaraan.
Berikut adalah cara membedakan oli asli dan palsu, dikutip dari laman Auto2000 pada hari ini, Sabtu, 10 Juni 2023:
1. Perhatikan Nomor Produksi pada Kemasan
Nomor produksi selalu ada pada oli asli. Biasanya nomor produksi akan disematkan pada tutup dan bodi botol kemasan. Jika nomor produksi pada tutup dan bodi sama, maka dipastikan oli tersebut asli, tapi jika tidak sama, maka dipastikan oli tersebut palsu.
2. Cek Segel Botol
Oli asli umumnya memiliki botol kemasan yang masih tersegel. Segel inilah yang tidak bisa ditiru oleh oknum pembuat oli palsu.
Selain itu, perhatikan juga bodi botol kemasan, apakah memiliki potongan bagus atau sudah kusam dan penyok. Bodi botol oli asli seharusnya berbentuk normal, tidak penyok atau kusam. Jika kondisi botol buruk, maka bisa dipastikan itu adalah oli palsu.
3. Cek Label dan Hologram
Oli asli berkualitas pasti menggunakan teknik cetak yang tinggi pada kemasannya. Saat menyentuh label kemasan, seharusnya konsumen bisa merasakan kualitas cetakan tersebut.
Apabila dalam sekali usap tintanya pada label terhapus, maka sudah jelas oli tersebut palsu. Jika label yang dicetak memiliki kualitas baik, coba cari hologram pada bodi botol oli. Hologram pada kemasan oli asli tidak bisa diduplikasi dengan mudah. Oli palsu bahkan biasanya tidak menyertakan hologram seperti oli asli.
4. Cek Bau Oli
Oli asli pasti memiliki bau yang wangi atau setidaknya tidak aneh. Bau aneh oli akan menandakan bahwa kualitasnya sudah tidak baik, dan jika baunya tidak wajar, maka dipastikan oli tersebut palsu.
5. Cek Warna Oli
Oli asli memiliki warna kuning cerah layaknya minyak goreng baru. Warnanya tidak keruh atau kecokelatan dan cairannya masih kental. Jadi, jika menemukan oli berwarna gelap dan cair, maka dipastikan itu adalah oli palsu.
Pilihan Editor: All New Xenia dan Rocky Kena Recall, Begini Respons Daihatsu
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto