Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

otomotif

Mengenal Baterai LFP yang Dibahas Gibran dan Cak Imin di Debat Cawapres

Dalam Debat Cawapres, Gibran Rakabuming Raka menyinggung soal Lithium Ferro Phosphate (LFP) yang sering digaungkan oleh pihak Cak Imin. Apa itu LFP?

22 Januari 2024 | 13.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gibran Rakabuming Raka menyinggung soal Lithium Ferro Phosphate (LFP) dalam Debat Cawapres, Minggu, 21 Januari 2024. LFP sendiri sering digaungkan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut anak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi tersebut, pihak Cak Imin anti terhadap nikel karena turut mendukung penggunaan LFP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini agak aneh ya yang seringnya (bilang) LFP timses-nya, tapi cawapresnya enggak paham LFP. Kan aneh, sering bicara LFP, LFP, lithium ferrophosphate," kata Gibran saat Debat Cawapres akhir pekan kemarin.

"Tesla enggak pakai nikel, ini kan kebohongan publik, mohon maaf. Tesla itu pakai nikel Pak, dan kita sekarang kita itu Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar sedunia," lanjut Cawapres dari Prabowo Subianto ini.

Merangkum dari berbagai sumber, LFP menjadi salah satu teknologi baterai kendaraan listrik yang tidak menggunakan bahan nikel dan diklaim paling aman dengan ketahanan termal lebih dari 480°C.

Baterai LFP dkilaim memiliki densitas energi yang lebih rendah dan lebih murah untuk diproduksi dibandingkan dengan baterai lithium-ion yang menggunakan nikel dan dapat menyimpan energi lebih besar. Namun, terdapat kelemahan dari LFP yaitu tidak bisa melahap jarak yang jauh, jika dibandingkan dengan baterai yang berbasis nikel.

Produsen terbesar baterai berteknologi LFP, saat ini berasal dari Cina, yakni Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), China Aviation Lithium Battery Co., Ltd (CALB), dan Lishen Battery. Produsen mobil listrik Cina, Build Your Dream (BYD), juga mengembangkan baterai LFP meski hanya untuk aplikasi stasioner.

Sementara untuk Tesla, kini menggunakan baterai LFP dan juga baterai yang masih berbasis nikel. Tesla menggunakan baterai LFP untuk Model 3 RWD dan Model Y RWD, dan berencana memperluas penggunaannya untuk semi heavy electric trucks dan mobil listrik jenis lainnya agar harganya lebih terjangkau.

Dikutip dari Reuters, CEO Tesla Elon Musk, mendukung baterai LFP dan mengatakan bahwa ketersediaan iron melimpah dan harganya yang lebih murah. Menurut dia, hal itu menjadi faktor utama dalam mengatasi kelemahan yang menghambat adopsi baterai LFP secara global.

Tesla menggunakan baterai LFP yang diproduksi oleh CATL, dan LG Energy Solution yang berencana membuka pabrik di Arizona, AS.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus