Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mobil

Mobil Terbang Belum Bisa Dioperasikan Tanpa Awak hingga 2028, Kenapa?

Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menjelaskan bahwa mobil terbang belum bisa sepenuhnya beroperasi tanpa awak hingga 2028.

21 Juli 2023 | 08.00 WIB

Mobil terbang eVTOL X2 XPeng terparkir saat akan melakukan penerbangan publik pertamanya di Dubai, Uni Emirat Arab, 10 Oktober 2022. REUTERS/Amr Alfiky
Perbesar
Mobil terbang eVTOL X2 XPeng terparkir saat akan melakukan penerbangan publik pertamanya di Dubai, Uni Emirat Arab, 10 Oktober 2022. REUTERS/Amr Alfiky

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menjelaskan bahwa mobil terbang atau kendaraan lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL) belum bisa sepenuhnya beroperasi tanpa awak hingga 2028. VTOL ini dinilai masih membutuhkan pilot seperti pesawat komersial pada umumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Melansir laman Carscoops hari ini, Jumat, 21 Juli 2023, FAA sebelumnya mengharapkan dapat mengoperasikan VTOL di langit Amerika pada 2025. Namun pemerintah menilai jika ingin menerbangkannya, VTOL masih perlu pilot sebagai bentuk mematuhi peraturan penerbangan yang ada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Keputusan ini membuat anjlok saham beberapa perusahaan yang mengembangkan taksi udara perkotaan. Misalnya, Joby Aviation Inc., yang didukung Toyota, harus kehilangan 5,6 persen dari nilainya setelah publikasi rencana FAA ini.

Kemudian ada juga Archer Aviation Inc., yang didukung Stellantis juga terpaksa kehilangan tiga persen nilai perusahaannya.

FAA mengatakan rencana ini dilakukan sebagai bentuk jaminan keselamatan dalam pengoperasian VTOL. Masuknya mobil terbang ini ke layanan transportasi akan sangat bergantung pada prosedur dan infrastruktur yang ada.

Artinya, pilot harus menerbangkan VTOL dan mereka akan diminta untuk menggunakan jadwal penerbangan yang ditentukan. Mobil terbang ini dapat beroperasi pada ketinggian 4.000 kaki atau sekitar 1.219 meter, dan harus mematuhi aturan penerbangan visual ketinggian rendah yang ada di wilayah metropolitan.

VTOL ini juga harus menggunakan heliport, bandara komersial, dan bandara penerbangan umum yang ada. FAA mengatakan bahwa pemerintah daerah serta operator dan pabrikan akan bertanggung jawab untuk merencanakan pengembangan infrastruktur heliport/vertiport baru.

FAA menjelaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Departemen Energi, TSA, dan pemangku kepentingan lain untuk menentukan pertimbangan perluasan daya, keamanan, dan lingkungan yang diperlukan oleh kendaraan terbang kelas baru ini.

DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus