Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Hendak membeli mobil tapi bimbang, apakah mobil dengan sistem rear wheel drive atau RWD (penggerak roda belakang) atau FWD singkatan dari penggerak roda depan?
Perbandingan antara RWD dan FWD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RWD dan FWD merupakan sistem penggerak mobil kategori two wheel drive (2WD) atau penggerak dua roda. Selain 2WD ada juga all wheel drive (AWD) alias penggerak semua roda.
Tetapi umumnya, menurut situs auto2000, mobil yang dipasarkan di Indonesia menggunakan sistem 2WD.
Sebelum membeli kendaraan, calon pembeli kudu memahami sistem penggerak yang diaplikasikan ke kendaraan. Sebab, penggunaan drivetrain kudu berdasarkan peruntukan dan kebutuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Alasan Memilih FWD
Kendaraan dengan sistem FWD cocok digunakan untuk melaju di jalan raya. Drivetrain FWD memiliki lebih banyak traksi dalam kondisi jalan licin. Selain itu, FWD dapat memaksimalkan efisiensi dengan meminimalkan bobot kendaraan karena sumber tenaga dari depan.
Karena ban depan berada dekat dengan mesin, hal ini meminimalkan komponen yang diperlukan untuk mentransfer daya ke bagian belakang kendaraan.
Tenaga dari mesin dapat tersalurkan secara optimal dan konsumsi bahan bakarnya lebih irit. Hal ini karena tenaga tidak banyak tereduksi, mengingat komponen penggeraknya lebih sedikit.
Selain itu, umumnya posisi mesin pada penggerak roda depan melintang (transverse). Kondisi ini memungkinkan ruang mesin dapat didesain lebih kompak sehingga kabin lebih lega.
Sistem FWD juga tidak memerlukan poros penerus tenaga ke as roda belakang, sehingga lantai kabin menjadi rata dan lebih minim vibrasi.
2. Kekurangan FWD
FWD memiliki kekurangan khususnya dalam menahan beban area kaki-kaki bagian depan. Hal ini karena kondisi roda, kemudi, hingga suspensinya memiliki beban yang lebih berat.
Sebab tugasnya sebagai penggerak sekaligus kemudi dan bahkan menahan beban mobil saat mengerem. Hal ini dapat berpengaruh pada usia pakai beberapa komponen, terutama as roda.
Selanjutnya :
Selain itu, mobil penggerak roda depan juga lebih cenderung mengalami tidak mau berbelok atau understeer. Kondisi ini disebabkan bobot mobil bertumpu di depan.
Kekurangan lainnya, saat kondisi jalanan menanjak, ban depan akan kesulitan mendapatkan traksi optimal karena bobot kendaraan berpindah ke as roda belakang.
3. Alasan Pilih RWD
Jika kondisi jalanan di daerah calon pembeli mobil merupakan medan yang cukup sulit, misalnya jalan tanah atau jalan rusak, memilih mobil dengan drivetrain RWD mungkin lebih cocok.
Pada mobil dengan sistem RWD, distribusi bobot lebih merata karena beban tidak tertumpu di bagian depan. Biasanya, pada mobil penggerak roda belakang, posisi mesin di depan, girboks dan as kopel di tengah dan differensial (gardan) di belakang.
Berkat distribusi bobot ideal ini, mobil RWD lebih mudah dalam hal pengendalian, terutama di medan berat.
Kelebihan lainnya, karena bobot dapat didistribusikan secara merata, beban kerja masing-masing komponen menjadi lebih optimal. Dengan demikian usia pakai komponen mobil lebih tahan lama.
Mobil RWD dianjurkan di medan sulit atau dengan beban berat lantaran lebih andal dalam melahap trek tanjakan. Hal ini karena ban tidak mudah kehilangan traksi akibat bobot mobil yang berpindah ke belakang.
4. Kekurangan Mobil RWD
Adapun kekurangan RWD yaitu dalam hal efisiensi penyaluran tenaga. Kemungkinan terdapat kerugian mekanis saat tenaga dari mesin disalurkan lewat as kopel sebelum ke gardan belakang.
Selain itu, letak mesin RWD yang membujur (longitudinal) membutuhkan ruang mesin yang lebih besar, sehingga mengorbankan area kabin. Kekurangan lainnya, lantai kabin mobil RWD akan disesaki terowongan untuk transmisi dan as kopel. Kondisi ini mengurangi teritori interior dan menambah kebisingan akibat vibrasi yang besar.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Untung Rugi Mobil Penggerak Roda Depan, Lebih Irit BBM tapi Sulit di Tanjakan?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.