Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan perlu adanya ruang perbaikan untuk pelaksanaan program konversi motor listrik. Hal ini perlu dilakukan untuk mengejar target 50 ribu motor konversi di tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami harap SKB (Surat Keputusan Bersama) yang ditandatangani hari ini dapat mempercepat implementasi solusi yang dibutuhkan, seperti percepatan mekanisme cek fisik dan administrasi terkait perubahan dokumen BPKB, STNK, dan pelat kendaraan," kata Luhut, dikutip dari Tempo.co hari ini, Sabtu, 29 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luhut mengatakan bahwa konversi motor listrik ini memberikan manfaat dari sisi lingkungan, energi, hingga ekonomi. Transisi dari motor bensin ke motor listrik ini bisa menurunkan polusi lingkungan.
Selain itu, program konversi motor listrik ini juga akan memberikan edukasi bagi bengkel konversi dan pelaku UMKM terkait pembuatan kendaraan listrik yang laik dikendarai dan sesuai dengan standar keamanan. Konversi motor ini juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.
"Mengingat ini masih tinggi populasi sepeda motor yang perlu dikonversi," ujar Luhut.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan hingga 27 Juli 2023, permohonan konversi motor listrik tercatat sebanyak 4.578 unit. Mayoritas konversi motor listrik tersebut berada di Pulau Jawa dengan persentase 94 persen.
DICKY KURNIAWAN | RIRI RAHAYU
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto