Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Continuously Variable Transmission (CVT) pada motor matik kerap kali mengalami selip dan membuatnya menjadi tidak nyaman digunakan. Misalnya, gas motor terasa berat atau motor menjadi telat merespons.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu penyebab CVT motor selip adalah kebiasaan malas untuk servis. Jika motor baru digunakan selama tiga bulan dan tidak pernah diservis sama sekali, maka akan menimbulkan selip pada CVT, karena kotoran banyak menumpuk pada area V-Belt.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman Wahana Honda pada hari ini, Selasa, 16 Januari 2024, kotornya area CVT disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah oli yang masuk ke area CVT. Masalah oli ini disebabkan seal kruk as yang jebol, yang umumnya ditemukan di motor-motor yang sudah berumur.
Jarang ganti oli juga bisa memengaruhi kondisi seal kruk as menjadi mudah jebol. Maka dari itu, pergantian oli perlu rutin dilakukan sesuai anjuran. Kemudian selip CVT juga disebabkan kampas ganda yang sudah mulai habis.
Kampas ganda yang tipis membuat permukaannya tidak terlalu menempel ke mangkuk, jadi ketika gas ditarik, timbul gejala selip. Motor yang sudah berumur lima tahun atau yang kilometernya sudah tinggi, perlu mengganti kampas ganda baru.
Oleh sebab itu, pemilik kendaraan diimbau untuk rutin melakukan servis kendaraannya, agar seluruh fitur dan komponen motor matik tetap bekerja secara optimal.
Pilihan Editor: Chery Akan Hadirkan Mobil Hybrid Tahun Ini, Tiggo 8 Pro PHEV?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto