Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberi tanggapan terkait keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membubarkan komunitas moge (motor gede) Belasting Rijder. Klub moge itu berisi pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bamsoet menghargai keputusan yang dilakukan oleh Sri Mulyani. Namun dirinya meminta agar jangan sampai masyarakat mengaitkan hobi moge tersebut dengan Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, hobi moge itu tidak ada masalah. Bamsoet mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menghambat moge, jika itu dilakukan dengan hasil usaha sendiri.
"Itu kan untuk internal Kementerian Keuangan, yaitu Direktorat Jenderal Pajak,” kata dia, dikutip Tempo.co dari kantor berita Antara. “Jadi silakan yang punya hobi jangan terhambat, yang penting dari hasil usaha sendiri."
Lebih lanjut Bamsoet juga berharap agar ke depannya siapapun tidak boleh sembarangan melarang orang untuk menggeluti hobi. Karena menurut dia, setiap orang ingin menggeluti hobi agar hidupnya berjalan seimbang.
"Ibu Sri Mulyani hobi naik sepeda, ya monggo naik sepeda. Siapa main golf, monggo. Kami-kami hobi otomotif, motor, mobil, ya itu adalah hobi kami," ucap Bamsoet.
Usulan Sri Mulyani dalam membubarkan komunitas moge Belasting Rijder sendiri diawali dari unggahan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo yang tengah mengendarai moge beredar di media sosial.
Sri Mulyani menilai bahwa beredarnya foto Dirjen Pajak Suryo Utomo bersama para pegawai pajak yang tengah mengendarai moge dapat menimbulkan kemarahan masyarakat. Maka dari itu dirinya menyarankan agar Belasting Rijder dibubarkan.
"Kalau anda keliatan mewah bukannya anda keliatan keren, malah rakyat marah, dan anda dalam posisi defensif," kata Sri Mulyani dalam acara Economic Outlook 2023, masih dilansir Tempo.co dari situs berita Antara.
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto