Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pergantian oli atau minyak rem pada kendaraan merupakan langkah penting dalam menjaga sistem rem agar berfungsi dengan baik dan aman. Oli rem bertugas untuk melumasi komponen-komponen dalam sistem rem dan menjaga suhu agar tetap stabil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pergantian oli rem diperlukan karena seiring waktu dan penggunaan, oli rem dapat terkontaminasi oleh kotoran, kelembapan, dan partikel-partikel lain yang dapat mengurangi kinerja sistem rem.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapan Minyak Rem Harus Diganti?
Sama seperti komponen lainnya, minyak rem wajib diganti secara berkala. Itu karena dalam minyak rem terdapat zat aditif yang memiliki masa kedaluwarsa.
Selain itu, terlambat mengganti minyak rem bisa menyebabkan kerusakan di bagian seal master. Mengutip Suzuki, kondisi ini berbahaya karena bisa sebabkan kendaraan mengalami rem blong. Minyak rem pun mengandung sejumlah zat yang bisa merusak bodi saat terjadi kebocoran.
Secara umum, penggantian minyak rem dapat dilakukan tiap 20-30 ribu kilometer atau sekitar 2 tahun. Namun, apabila Anda menggunakan minyak rem sintetis atau minyak rem dengan kualitas lebih tinggi, Anda dapat menggantinya tiap 40-50 ribu kilometer atau setiap 3 tahun.
Mengutip Hyundai, waktu penggantian minyak rem tak hanya tergantung pada jarak tempuh atau intensitas penggunaan mobil, namun juga dapat ditentukan oleh kondisi minyak rem itu sendiri. Apabila mobil sering digunakan pada jalan naik turun, waktu penggantian minyak rem akan lebih cepat dan disarankan untuk diganti tiap 10 kilometer.
Selain itu, perubahan warna minyak yang menjadi pekat dan tidak bening, serta suara decitan ketika rem digunakan, juga menandakan bahwa minyak rem harus segera diganti.
Pilih Minyak Rem Berkualitas
Sebelum melakukan pergantian, perhatikan kualitas dari minyak rem yang akan dipakai. Idealnya, minyak rem berkualitas dapat memenuhi kriteria berikut:
- Minyak rem memiliki nilai titik didih tinggi supaya tak mudah menguap dan menimbulkan bulit-bulit udara.
- Minyak rem dilengkapi fitur khusus mencegah timbulnya karat atau korosi.
- Minyak rem ramah terhadap karet seal yang berfungsi mencegah kebocoran.
- Minyak rem memiliki nilai viskositas atau kekentalan tepat supaya ketika diberikan tekanan, minyak rem ini mampu meneruskan tekanan itu, meskipun sedang berada di suhu ekstrem.
Selain itu, minyak rem tak boleh menimbulkan endapan, karena jika terjadi, endapan pada sistem rem berisiko menyumbat aliran minyak rem itu sendiri.
Supaya perangkat rem bekerja maksimal, disarankan melakukan servis secara menyeluruh, termasuk membersihkan, mensetting ulang, memeriksa bagian piston, kaliper dan karet.
Pilihan Editor: