Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mobil

Toyota C-HR Laris di Eropa dan Jepang, Kenapa Tak Laku di AS?

Penjualan Toyota C-HR terbaik terjadi pada Februari 2018 dengan 4.420 unit hampir mendekati target yang ditetapkan.

29 Maret 2018 | 16.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Toyota C-HR dirilis tahun lalu, langsung menjadi hit dalam penjualan di Jepang dan Eropa. Namun, penjualan Toyota C-HR memiliki kisah yang berbeda di Amerika Serikat. Target penjualan 5.000 unit per bulan gagal diraih. Penjualan C-HR terbaik terjadi pada Februari 2018 dengan 4.420 unit hampir mendekati target yang ditetapkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mobil SUV Kompak andalah Toyota ini harus menghadapi persaingan ketat. Toyota C-HR masih berada di urutan ketujuh untuk segmen SUV dibawah Mitsubishi Outlander Sport. "Kami baik-baik saja dengan posisi (penjualan) C-HR. Kami sangat senang," kata Bill Fay, Senior VP Otomotif Operations untuk Toyota Motor Amerika Utara kepada Automotive News.

Baca: Toyota C-HR Segera Meluncur, Bertebaran Fitur Canggih

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fay juga beralasan bahwa C-HR adalah model baru yang belum lama keluar, kurang dari satu tahun dan masih bisa mendapatkan momentum penjualan. “Kami harus membangun kesadaran dan niat membeli konsumen untuk model baru.” Analis otomotif menyebut sulitnya Toyota C-HR menembus pasar Amerika karena bentuknya dianggap bukan khas Toyota.

Interior Toyota C-HR yang dipamerkan di showroom mewah Toyota Mega Web di Odaiba, Tokyo, Jepang, 28 November 2017. TEMPO/Wawan Priyanto.

Di AS, C-HR akan dicap sebagai Scion sebelum Toyota menarik label pada merek di 2016. Scion adalah merek yang dibuat Toyota untuk mobil sport kompak. Sementara Toyota biasanya memiliki berbagai pilihan model, mesin dan opsi untuk tingkatan harga, Scion dijual dengan satu model. "Ini adalah produk yang ditujukan untuk merek Scion, dan itu berarti mereka membuat keputusan perencanaan produk terhadap jenis konten berdasarkan pendekatan Scion mono-spec," kata Stephanie Brinley, seorang analis senior di IHS Markit. Masalah lainnya adalah bahwa pembeli crossover kompak biasanya memerlukan all-wheel drive, kenyamanan kabin, dan performa mesin. Sebaliknya, C-HR Amerika Utara hanya dijual dengan penggerak roda depan.

Baca: Toyota C-HR: Performa Mesin Oke, Kabin Berdesain Minimalis

Tidak ada opsi navigasi untuk sistem infotainment, tidak ada jok kulit, tidak ada sound system premium, tidak ada Apple CarPlay atau integrasi Android Auto, dan tidak ada pilihan jenis mesin. Mesin yang dijual di Amerika Utara adalah unit empat silinder 2.0 liter dengan tenaga 144 hp dan gearbox CVT. Ini tidak cocok dengan gaya crossover.

Menurut Brinley, peluang yang terlewatkan mengingat Toyota C-HR mengendarai platform global baru Toyota, yang berfokus pada handling. "Penampilan ada di mata orang yang melihatnya," kata Brinley. "Beberapa orang menyukainya, dan beberapa orang tidak. Mesin yang lebih kuat bisa menjadi hal yang membantu."

CARBUZZ

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus