Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mudik Naik Toyota C-HR Hybrid, 43 Liter Bensin Jakarta-Solo PP

Kami mencatat konsumsi bahan bakar Toyota C-HR Hybrid saat melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022 mencapai 21,3 km per liter.

17 Mei 2022 | 22.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mudik Lebaran tahun ini menjadi pengalaman baru bagi redaksi Tempo.co. Sebab, untuk pertama kalinya kami menjajal mobil dengan powertrain hybrid. Mobil itu adalah Toyota C-HR Hybrid. Sebenarnya ini bukanlah mobil baru karena sudah diluncurkan di Indonesia sejak 2019, namun kami baru mendapatkan kesempatan menjajalnya untuk digunakan mudik Lebaran.

Teknologi hybrid yang diusung model ini membuat kami memiliki pengalaman berharga saat bermacet-macetan di jalur mudik dengan jarak tempuh lebih dari 500 kilometer, dari Jakarta menuju Solo, Jawa Tengah.

Kami berangkat menuju Solo pada 28 April 2022 pukul 06.30 WIB. Khawatir terjadi kemacetan panjang di Jalan Tol Trans Jawa, BBM kami isi penuh. Oh iya, kapasitas tanki C-HR Hyrbid adalah 43 liter (untuk C-HR non hybrid 50 liter).

Indikator jarak tempuh pada meter cluster saat bensin terisi penuh adalah 759 km. Sedangkan jarak tempuh Jakarta (dari Cawang) menuju Hotel Grand HAP, Solo, adalah 520 km. Perjalanan kami di hari yang diperkirakan puncak arus mudik itu lumayan tersendat. Kami memerlukan waktu sekitar 15 jam untuk sampai di Solo. Dengan catatan, terjebak kemacetan menjelang KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, dan di sejumlah titik di Tol Cikampek menuju Palimanan.

Data konsumsi bahan bakar pada meter cluster Toyota C-HR Hybrid, 21,3 km per liter untuk perjalanan dari Jakarta menuju Solo, total jarak tempuh 540 km saat perjalanan mudik Lebaran 2022. TEMPO/Wawan Priyanto

Pagi itu sistem One Way memang belum diterapkan, baru pada sore harinya diberlakukan dari Cikampek menuju Kalikangkung di Semarang.

Kembali ke macet-macetan naik C-HR Hybrid saat mudik Lebaran. Sejujurnya, konsumsi bahan bakar C-HR Hybrid ini diluar ekspektasi kami. Bermesin 1.800 cc, kami kira konsumsi bahan bakarnya boros. Jakarta-Solo dengan jarak tempuh 520 km hanya memerlukan sekitar 21 liter bensin. Itupun dengan catatan kami terjebak kemacetan panjang di sejumlah titik.

Kalau dirupiahkan Rp 262.500 untuk bensin RON 92 seperti Pertamax atau Rp 160.650 untuk RON 90 (Pertalite). Full tank 43 liter setara dengan Rp 537.500 (RON 92) dan Rp 328.950 (RON 90).

Toyota C-HR Hybrid saat melintas di Desa Beruk, Karanganyar, Jawa Tengah, 30 April 2022. TEMPO/Wawan Priyanto

Jika mengacu pada konsumen bahan bakar di atas, C-HR Hybrid semestinya bisa dipakai untuk berkendara Jakarta-Solo-Jakarta hanya dengan sekali isi bensin (full tank). Itulah gambaran konsumsi bahan bakar yang diperlukan C-HR Hybrid untuk perjalanan Jakarta-Solo-Jakarta. Tentunya di luar perjalanan keliling kota saat libur Lebaran atau bersilaturahmi ke sanak saudara.

Dari catatan di meter cluster, konsumsi bahan bakar saat bermacet-macetan ria di jalur mudik Jakarta menuju Solo mencapai 21,3 km per liter.

Mesin 1.800 cc kok bisa irit BBM?

Kenapa bisa irit? Sederhananya, mobil ini dirancang untuk menekan konsumsi bahan bakar seefisien mungkin. Pada saat baterai penuh dan kecepatan mobil di bawah 30 km per jam, baterai mobil yang bekerja. Sedangkan mesin dalam kondisi mati. Nah, situasi ini sangat membantu saat terjadi kemacetan panjang ketika mudik. Dalam kondisi stop and go, powertrain hybrid mampu memainkan peran penting untuk menekan konsumsi bahan bakar. Mesin akan menyala secara otomatis saat daya baterai habis, dan menggerakkan roda.

Sedangkan untuk akselerasi yang lebih kencang, mesin akan memasok tenaga ke mesin. Kinerja mesin juga menjadi lebih ringan karena pada saat bersamaan, motor listrik juga akan memasok tenaga ke roda penggerak.

Toyota C-HR Hybrid di dataran tinggi Tawangmangu, Karang Anyar, Jawa Tengah, 30 April 2022. TEMPO/Wawan Priyanto

Pada saat mesin menyala, selain untuk menggerakkan mesin, juga berfungsi untuk mengisi daya baterai. Pengisian daya baterai juga bisa dilakukan pada saat mobil melakukan pengereman (regeneratif). Itulah yang menjadi keunggulan sistem hybrid. Konsumsi bahan bakarnya bisa lebih irit dibanding mobil bermesin konvensional dengan cc lebih kecil seperti Toyota Avanza atau Veloz misalnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Toyota C-HR Hybrid adalah kendaraan yang menggunakan teknologi Hybrid dengan dua motor penggerak yaitu Internal Combution Engine (ICE) dan motor listrik. Kehadiran kendaraan ini memberikan pilihan baru kepada penggemar kendaraan SUV berbasis crossover yang juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Toyota C-HR Hybrid didukung mesin 2ZR-FXE dengan output 100 PS yang dikombinasikan motor listrik berkekuatan 36 PS. Torsinya mencapai 163 Nm. Sebagai kendaraan elektrifikasi ramah lingkungan, konsumsi bahan bakar Toyota C-HR Hybrid lebih efisien 62 persen dibandingkan varian konvensional sehingga emisi CO2-nya diklaim lebih rencah 60 persen dibanding model bensin.

Tenaga dengan torsi yang melimpah ini tentunya bukan menjadi masalah bagi Toyota C-HR Hybrid untuk menaklukkan tanjakan terjal di sekitar dataran tinggi Tawangmangu, Karang Anyar. 

Baca juga: Menguji Toyota C-HR Hybrid di Tol Layang Japek II: BBM Makin Irit


Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus