Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa menyinggung soal kasus stunting ketika menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan pemilihan kepala daerah atau Pilkada Solo 2024 di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 18 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan, selama menyelesaikan dan meneruskan program-program wali kota dan wakil wali kota sebelumnya FX Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo, ada hal-hal yang justru pada tingkatan kesejahteraan belum nampak signifikan, termasuk penurunan stunting. "Secara fisik bangunan sudah mengubah tatanan yang ada di Kota Solo, termasuk 17 titik," ujar dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teguh menuturkan masih ada sekitar 5.000 anak mengalami stunting. Sementara dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) yang didapatkan Pemerintah Kota Solo sebesar Rp 3,5 miliar hanya cukup untuk 900 anak. “Hanya seperlimanya," katanya.
Dia menyatakan komitmennya menuntaskan program-program pembangunan jika kelak mendapatkan rekomendasi dari petinggi PDIP untuk menjadi calon Wali Kota Solo di Pilkada 2024.
Teguh mengakui pada masa pemerintahan Gibran Rakabuming Raka bersama dia masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Dia mengungkapkan 17 program prioritas pembangunan yang berjalan juga belum bisa mengangkat 100 persen pendapatan asli daerah (PAD) Kota Solo.
"Sehingga ke depan, bagaimana kita tidak lagi meningkatkan fisik, tapi pada intervensi ekonomi lemah," ujarnya.
Teguh menyebutkan yang tak kalah penting adalah memikirkan cara merawat hasil pembangunan fisik yang sudah ada. Sementara di sisi lain, PAD masih terbatas. Dia mengatakan PAD Kota Solo hanya sebesar Rp 2,3 triliun.
"Terutama wisata, karena perawatannya akan mahal semua. Contoh Masjid Raya Sheikh Zayed, yang pembangunannya menggunakan dana hibah pemerintah UEA, membutuhkan anggaran perawatan mencapai Rp 30 miliar. Itu belum lagi lokasi wisata lainnya yang juga butuh biaya perawatan dan sebagainya. Padahal PAD kita cuma Rp 2,3 triliun," ujarnya.
Karena itu, kata dia, butuh upaya keras meningkatkan lagi kunjungan wisatawan ke Kota Solo demi mendongkrak PAD agar dapat menutup biaya perawatan bangunan itu.
Selanjutnya, Teguh mendaftar ke PDIP didampingi tokoh lintas agama...
Sementara itu, saat mendaftar di kantor sementara DPC PDIP Solo, Teguh datang bersama rombongan budayawan dan tokoh lintas agama. Sekretaris DPC PDIP Kota Solo ini mengenakan busana beskap warna merah. Teguh tidak langsung menyerahkan sendiri berkas pendaftarannya kepada tim penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, tapi berkas diserahkan oleh lima ketua PAC PDIP se-Solo.
Teguh mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Kota Solo 2024.
"Ini (pendaftaran) sesuai dengan harapan dan aspirasi teman-teman partai untuk mendorong saya yang hari ini masih wakil wali kota untuk menjadi bakal calon wali kota Solo periode 2024-2029. Ini atas kehendak seluruh jajaran karir partai maupun dewan pimpinan cabang partai, tidak ada yang lainnya," kata dia.
Mengenai banyaknya bakal calon yang mendaftar lewat PDIP, Teguh mengatakan partainya membuka pintu selebar-lebarnya kepada siapa pun yang ingin mengikuti penjaringan bakal calon wali kota maupun wakil wali kota.
"Kami semua sebenarnya satu visi dan satu misi. Sama-sama mau memajukan Kota Solo," ucapnya.
Adapun Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota DPC PDIP Solo Haryoto Paulus mengatakan hingga Sabtu sudah ada 16 orang yang mendaftar penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pilkada Solo 2024.
Enam orang mendaftar bakal calon wali kota dan 10 lainnya mendaftar sebagai bakal calon wakil wali kota. Sebelum Teguh mendaftar, calon anggota terpilih DPRD Kota Solo Kevin Fabiano juga telah mendaftarkan diri pada Rabu, 15 Mei 2024.