Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warganet di media sosial X menduga calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menggunakan alat bantu saat debat cawapres kedua. Kali ini yang disoroti adalah alat bantu dengar alias bone conduction earphone.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warganet menduga karena sosok di belakang Gibran ada Dewan Pengarah TKD Jatim Prabowo-Gibran, Emil Elestianto Dardak, yang tampak mengulang kata-kata seperti sebuah instruksi untuk putra sulung presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Grace Natalie keberatan dengan tudingan yang dialamatkan kepada Gibran.
"Tidak ada alat semacam itu," kata Grace saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Kamis, 25 Januari 2024.
Grace Natalie yang juga Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengatakan tidak ada alat pengantar suara yang digunakan Gibran sebagaimana yang dituding oleh para warganet.
Ia pun menyinggung pengalamannya soal pengantar suara. Selama 9 tahun bekerja sebagai pembaca acara televisi, tidak ada pengantar suara secanggih itu.
"Kami presenter yang sudah biasa pakai earpiece untuk komunikasi dengan control room, enggak bisa itu sambil omong sambil dengar," kata Grace.
Grace juga mengatakan Gibran juga selalu merespons dengan cepat setiap pertanyaan yang diajukan padanya sehingga tidak ada jeda untuk mendengarkan sesuatu apapun.
"Begitu capres lain bertanya kan Mas Gibran langsung jawab, enggak ada jeda," katanya.
Diketahui, debat cawapres kedua berlangsung pada Ahad, 21 Januari 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat.
Dituding pakai tiga mikrofon di debat pertama
Pada debat pertama cawapres pada 22 Desember 2023, isu Gibran menggunakan alat bantu juga sempat mencuat. Hal itu dilontarkan oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo.
Dalam postingannya di media sosial X, mantan politikus Partai Demokrat itu mempertanyakan Gibran yang dia anggap mengenakan tiga mikrofon saat debat cawapres, yaitu clip-on, hand-held, dan head-set.
"Siapa yang bisa feeding ke telinganya?" cuit Roy melalui akun @KRMTRoySuryo1, Jumat, 22 Desember 2023.
Selanjutnya: Roy dilaporkan ke Bareskrim
Atas cuitan itu, Roy kemudian dilaporkan ke Bareskrim Polri buntut tudingan kecurangan Gibran saat debat cawapres.
Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, membenarkan pihaknya sedang melengkapi bukti untuk melaporkan Roy Suryo. Namun, dia mengaku pelaporan itu masih dikonsultasikan lantaran tersendat oleh pergantian Direktur Siber Bareskrim. "Mungkin lusa," ucapnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Rabu, 27 Desember 2023.
Roy mengatakan, pihaknya baru mendengar kabar perihal pelaporannya itu ke Bareskrim. "Ya. Saya baru dengar juga dari rekan-rekan," ucapnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Rabu, 27 Desember 2023.
Kendati begitu, Roy mengaku tak masalah dengan pelaporan itu. Dia mengatakan hal yang disampaikannya merupakan pertanyaan kritis dari masyarakat untuk kepentingan publik. "Monggo saja," ujarnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan soal tiga mik yang digunakan Gibran saat debat cawapres pada Jumat lalu, 22 Desember 2023.
Menurut Hasyim, para cawapres yang mengikuti debat kedua Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center itu menggunakan alat mikrofon yang sama.
"Semua cawapres pakai alat yang sama. Semua cawapres pakai 3 mik untuk mengantisipasi ada mik yang mati," kata Hasyim dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu malam, 23 Desember 2023.
Hasyim membantah pernyataan Roy soal tiga mik yang digunakan Gibran. Ia juga membantah jika Gibran menggunakan ear feeder atau pengumpan telinga seperti disebut Roy Suryo.
Hasyim menjelaskan bahwa alat yang berada di telinga para cawapres merupakan cantolan mik. "Bukan ear feeder, itu mik yang ditempel di pipi dan dicantolkan di kuping," kata dia.
Hasyim mempersilakan agar menanyakan hal itu ke stasiun televisi penyelenggara debat dan juga tim paslon yang berada di holding room saat pemasangan mik.
Ia pun menyayangkan analisis Roy Suryo yang diungkapkan di akun X milik eks Menteri Pemuda dan Olahraga itu.
"Debat spontan, tidak mungkin didikte, mendengarkan bisikan atau baca contekan. Roy Suryo memang tukang fitnah," ujar Hasyim saat itu.
TIKA AYU | HAN REVANDA PUTRA