Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketakutan menyebar luas, tensi meningkat, seperti yang terjadi di Malang. Para pemuda berjaga dengan senjata terhunus, mereka memblokir jalan-jalan. Setiap orang tak dikenal langsung dicurigai, diinterogasi, dan digeledah. Tak perlu banyak bukti, jika dianggap ada orang mencurigakan, pembantaian spontan dilakukan. Itu nasib buruk yang menimpa Zainal Arifin. (lihat boks: Arifin Memang Gila)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo