Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Gempa Ambon Susulan 4,2 SR Terjadi pada Rabu Dinihari

Gempa susulan terjadi di Ambon pada Rabu, 1 November 2017, sekitar pukul 01.56 WIT.

1 November 2017 | 07.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Gempa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi kembali mengguncang Kota Ambon pada Rabu dinihari, 1 November 2017, sekitar pukul 01.56 WIT. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat di Jakarta, menyebutkan koordinat pusat gempa terletak di 3,78 lintang selatan (LS) dan 127,78 bujur timur (BT) berada di laut 43 kilometer barat Ambon dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Ambon diguncang gempa berkekuatan 4,2 SR pada Selasa, 31 Oktober 2017, sekitar pukul 21.55 WIB. Gempa berpusat di laut 53 kilometer timur Ambalau II-III Ambon kedalaman 10 kilometer di 4 lintang selatan 127.63 bujur timur.

Baca: Kota Ambon Diguncang 5 Kali Gempa Beruntun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gempa bumi tektonik secara beruntun menggetarkan Pulau Ambon, Provinsi Maluku. Gempa pertama berkekuatan 5,7 SR terjadi pada pukul 20.31.41 WIT dengan lokasi 50 kilometer barat daya Plau Ambon dengan kedalaman 10 kilometer pada 3.79 LS dan 127.76 BT.

Selang tiga menit kemudian yakni pada pukul 20.34.42 WIT dengan kekuatan 5,6 SR dengan lokasi 47 kilometer barat daya Pulau Ambon di kedalaman 40 kilometer di 3.76 LS dan 127.78 BT.

Gempa ketiga dengan skala lebih besar yakni 6,2 SR menguncang Pulau Ambon pukul 20:50:50 WIT kedalaman 10 kilometer di lokasi 38 kilometer barat daya Pulau Ambon atau 3.69 LS dan 127.85 BT.

Gempa keempat dengan kekuatan lebih kecil yakni 5,2 SR terjadi pukul 20:59:43 WIT dengan kedalaman 17 KM dan 47 Km barat daya Pulau Ambon dan berada di posisi 3.78 LS dan 127.8 BT.

Baca juga: Gempa Bumi Beruntun di Ambon, Berikut Data Kerusakannya

Meski sempat terjadi gempa beruntun, BMKG menginformasikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Kepala Pusat Gempa Bumi Dan Tsunami BMKG, Muhamad Riyadi mengatakan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber naik gempa disebabkan aktivitas sesar naik selatan seram. “Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi terjadi akibat sesar naik selatan seram,” kata dia, Selasa malam, 31 Oktober 2017.

Meski gempa tidak menimbulkan tsunami, namun masyarakat diminta waspada jika terjadi gempa bumi susulan. Hingga pukul 24.00 gempa berkekuatan 3,5 SR masih terjadi. “Masyarakat diharapkan waspada jika ada gempa susulan, pada umumnya berkekuatan kecil,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus