Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Warga Jakarta Berpakaian Serba Hitam Geruduk Kantor PKS: Dukung Anies Baswedan Gubernur Jakarta

Kedatangan masyarakat yang mengatasnamakan Warga Jakarta itu meminta PKS tetap mendukung bakal calon Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

11 Agustus 2024 | 13.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan warga Jakarta mendatangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera atau DPP PKS, di Jakarta Selatan pada Minggu pagi, 11 Agustus 2024. Kedatangan masyarakat yang mengatasnamakan Warga Jakarta itu meminta PKS tetap mendukung bakal calon Gubernur Jakarta, Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pantauan di lokasi, puluhan warga tiba di Kantor DPP PKS sejak pukul 10.00. Mereka berasal dari lima kota administrasi Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka membawa satu spanduk berukuran besar, yang berisi pesan "PKS jangan tinggalkan kami. Tetap dukung Anies Baswedan Gubernur Jakarta".

Warga Jakarta yang mendukung Anies ini juga tampak kompak memakai pakaian serba hitam. Koordinator Warga Jakarta, Musa Dadap mengatakan bahwa pakaian serba hitam itu disimbolkan sebagai matinya demokrasi di Jakarta dan Indonesia.

Seruan aspirasi itu dilakukan di depan Kantor DPP PKS. Namun, tak satu pun pengurus atau pimpinan partai datang menemui masyarakat yang berorasi. Petugas keamanan di tempat menyebut, para pengurus dan pimpinan PKS tak berada di kantor lantaran hari libur.

Dalam orasinya, Musa meminta agar PKS untuk tetap konsisten mendukung Anies di Pilkada Jakarta 2024. Adapun partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu ini dikabarkan bakal bergabung ke Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus di Pilkada Jakarta.

"Kami harap Jakarta dipimpin Anies lagi, satu periode saja," ujarnya, Minggu, 11 Agustus 2024.

Menurut Warga Jakarta, Anies telah membuat kehidupan masyarakat ibu kota ini bahagia dan sejahtera. Selain itu, Warga Jakarta mengaku berbagai program Anies ketika menjabat Gubernur Jakarta 2017 silam telah membantu masyarakat.

Salah satu warga dari Jakarta Pusat, Pupung juga menyampaikan hal serupa. Dia meminta kepada PKS untuk tetap istiqamah bersama rakyat untuk menjadi partai pendukung Anies Baswedan.

"Kekuatan ada di tangan rakyat, PKS harus tetap maju mencalonkan Anies di Pilgub Jakarta," katanya. 

Pupung menyinggung ihwal melesatnya suara PKS ketika Pilpres 2024 lalu. Menurut dia, melonjaknya suara partai berkelir oranye-putih ini berkat figur Anies Baswedan.

Karena itu, ucapnya, Warga Jakarta mendesak PKS, serta beberapa partai pendukung lain seperti PKB dan NasDem untuk tetap menjadi penyalur aspirasi masyarakat dengan memajukan Anies di Pilkada Jakarta. "Kembali lagi, suara dari rakyat Jakarta, oleh rakyat, dan untuk rakyat," katanya.

Laporan Majalah Tempo edisi 11 Agustus 2024 mengungkap ancang-ancang PKS untuk meninggalkan Anies. Sebelum muncul opsi ini, PKS telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan dan Sohibul Iman atau AMAN di Pilkada Jakarta.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu disebut meminta kepada Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah atau DPTW PKS Jakarta untuk mencabut dukungan kepada mantan Gubernur Jakarta itu. Permintaan ini disampaikan Syaikhu pada 5 Agustus 2024 saat rapat evaluasi pikada.

Sekretaris PKS Jakarta, Abdul Aziz bercerita bahwa Syaikhu menyatakan opsi mendukung calon lain terbuka lantaran Anies gagal mengumpulkan rekomendasi dari partai lain hingga tenggat waktu. PKS disebut memberi batas waktu kepada Anies sampai 4 Agustus 2024.

"Anies bilang sudah berusaha menjalin komunikasi dengan PKB, PDIP, dan NasDem, tapi soal SK itu wewenang partai," kata Aziz kepada Majalah Tempo, Kamis, 8 Agustus 2024.

Kubu Anies menyebut bahwa PKS sebenarnya tidak pernah mensyaratkan rekomendasi dari partai lain. Syarat itu baru disampaikan seusai pertemuan Anies dengan DPTW PKS Jakarta.

Anies enggan menanggapi soal syarat batas waktu dari PKS. "Komunikasi jalan terus," ujar Anies.

Istana dan KIM diduga berupaya menjegal Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta. Caranya adalah dengan menggembosi dukungan partai politik penyokong Anies, seperti PKS, PKB, dan NasDem.

Cerita lengkap upaya Istana dan KIM menjegal Anies maju di Pilkada Jakarta dapat diakses di sini

Francisca Christy Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus