Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita duka datang dari keluarga besar Nahdlatul Ulama, Aisyah Hamid Baidlowi, meninggal. Sejak pukul 14.00, keluarga hingga rekan-rekan Aisyah berdatangan ke rumah duka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Aisyah merupakan putri kedua Wahid Hasyim. Beliau adalah adik Gus Dur dan kakak dari Salahuddin Wahid, Umar Wahid, Nyai Lily Chodijah Wahid, dan Hasyim Wahid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Benar (Aisyah Hamid meninggal)," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj saat dihubungi, Kamis, 8 Maret 2018.
Karangan bunga dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga telah hadir sejak sore, berdampingan dengan bunga dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dari pantauan Tempo, makin malam, makin banyak yang mendatangi rumah duka. Pada pukul 19.00, suara orang-orang yang sedang mengaji terdengar hingga depan rumah.
"Sudah sejak pukul 14.00 ramai didatangi orang yang membacakan Yasin," kata asisten rumah tangga, Banuri.
Malam ini, jenazah Aisyah akan disemayamkan di Kompleks Bukit Pratama, Jalan H Sijan Blok A Nomor 9, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pada esok subuh, almarhumah dibawa menuju Surabaya untuk dimakamkan di Tebuireng, Jombang, usai salat Jumat.
Aisyah Hamid, yang dilahirkan di Jombang, 6 Juni 1940, menjadi aktivis di NU sejak berusia 19 tahun. Seperti dikutip dari situs resmi NU, berbagai jabatan pernah diembannya, antara lain Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU periode 1995-2000.
Aisyah juga pernah menduduki Ketua Kongres Wanita Indonesia pada 1990-1995, anggota DPR tiga periode (1997-2009), Pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (1995-2000), Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah (2000-2010), dan Ketua Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional (1999-2013).