Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya ekonom Faisal Basri. Jokowi mengapresiasi sikap kritis dari Faisal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Innalillahi wa innailaihi rojiun.. Beliau adalah seorang ekonom yang kritis, detail dalam menyampaikan data-data lapangan dan juga bisa mengoreksi kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang baik. Saya kira itu hal yang sangat bagus,” kata Jokowi usai meresmikan Flyover Djuanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat 6 September 2024, dikutip dari video Sekretariat Presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri wafat pada Kamis dini hari, 5 September 2024. Faisal menghembuskan napas terakhir pada usia 65 tahun. Ia dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
Sebelum jatuh sakit, Faisal Basri masih sering menyatakan dukungannya kepada para petani di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, yang menolak tambang seng. Salah satu contoh lain kritik Faisal Basri adalah soal hitung-hitungannya soal balik modal kereta cepat Whoosh yang baru akan tercapai dalam waktu 139 tahun. Kereta Cepat adalah proyek kebanggaan Jokowi.
Faisal sebelumnya menjelaskan beberapa komponen yang dimasukkan dalam rumus menghitung balik modal sepur kilat tersebut. Mulai dari asumsi penumpang terisi 100 persen, jumlah perjalanan sehari, hingga tarif.
Menurut Faisal, jika kereta tersebut terisi 100 persen, dalam satu rangkaian ada 601 orang penumpang yang naik pada waktu operasi dari pukul 05.00-22.00 WIB. Artinya ada 36 kali perjalanan.
“Katanya bisa 10 menit sekali, tapi ya penumpangnya nggak ada,” ujar Faisal Basri dalam diskusi bertajuk ‘Beban Utang Kereta Cepat di APBN’ di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Sikap kritis Faisal diakui oleh banyak pihak, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengaku berduka atas wafatnya Faisal Basri.
“Kritik beliau saya dengarkan. Saya terkejut, dan saya upayakan betul bisa melayat ke sini. Selamat jalan Pak Faisal, kami masih meneruskan pekerjaan yang anda kritisi itu” kata Luhut usai melayat di kediaman Faisal di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan.
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Umat Katolik Bagian Penting Bangsa Jaga Persatuan