Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kembali melaksanakan upacara pengambilan sumpah dokter gigi baru pada Selasa, 27 Februari 2024. Rektor Universitas Moestopo, Prof. Budiharjo, mengatakan Kampus Merah Putih menyajikan momen bersejarah ini sebagai bukti komitmen terhadap kualitas pendidikan dan peningkatan standar profesi kedokteran gigi di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menyadari bahwa lulusan FKG Universita Moestopo kelak harus berjuang dan menerapkan keilmuannya di masyarakat. Universitas Moestopo sejak lama dikenal memiliki kualitas lulusan yang andal. Hal ini tidak lepas dari Akreditas Unggul yang dipegang dan harus terus dipertahankan," kata Prof. Budiharjo dalam keterangannya, Selasa, 27 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya berharap sebagai alumni dan sebagai dokter gigi kita semua bisa menjaga moral, etika, integritas, dan jatidiri," lanjut Prof. Budiharjo.
FKG Universitas Moestopo adalah salah satu Fakultas Kedokteran Gigi swasta tertua di Indonesia dan saat ini memiliki Program Studi Sarjana Pendidikan Dokter Gigi dan Program Studi Profesi Dokter Gigi UPDM (B) yang keduanya sudah terakreditasi Unggul.
Untuk menunjang pembelajaran, Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Pendidikan FKG Universitas Moestopo hadir dengan Akreditasi Paripurna Bintang 5. Hasilnya, sejak pertama kali berdiri pada 1962 Universitas Moestopo telah melahirkan 4.721 dokter gigi yang melayani masyarakat Indonesia.
Adapun prestasi yang diraih sivitas FKG Universitas Moestopo pada periode 1 ujian kompetensi tahun 2024 ini adalah 67 dinyatakan kompeten dengan persentase uji teori (CBT) 90,7 persen dan ujian praktek (OSCE) 83,56 persen.
Meski begitu, Dekan FKG Universitas Moestopo, Tjokro Prasetyadi, menegaskan bila dokter gigi lulusan Universitas Moestopo haruslah sadar bila pekerjaan yang akan dilakukannya kelak adalah sebuah pengabdian.
"Dunia kerja seorang dokter gigi adalah dunia pengabdian. Pengabdian kepada Tuhan melalui palayanan kepada masyarakat. Jadi jangan sekali-kali berlaku buruk kepada masyarakat dan jangan sampai menjadi-kan kita merasa diri yang dibutuhkan," ujarnya.
Dengan mengangkat sumpah dokter gigi baru, Universitas Moestopo pun menyatakan harapannya terhadap masa depan profesi kedokteran gigi di Indonesia. Para lulusan diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam pemberian pelayanan kesehatan gigi yang lebih baik, berinovasi dalam praktik mereka, dan terus belajar untuk menghadapi perkembangan terbaru dalam ilmu kedokteran gigi.
"Sebagai dokter gigi kita bekerja bukan hanya untuk sebuah nominal tapi untuk membuat kita bisa bermanfaat kepada masyarakat banyak. Sebab kebahagian bukan soal angka melainkan soal rasa. Rasa bahagia untuk banyak orang," ujar perwakilan mahasiswa Muhammad Auzan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.