Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengaku tak melaporkan pengunduran dirinya langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya belum berkomunikasi dengan beliau (Presiden Prabowo), karena sekali lagi saya sampaikan (penguduran ini) tidak ada tekanan dari siapa pun, tidak ada permintaan dari siapa pun," kata dia saat mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, di kediamannya, Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta, Jumat, 6 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, Miftah mengatakan pada Kamis malam 5 Desember 2024, ia telah berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor TNI Teddy Indra Wijaya. Sebelum akhirnya bulat memutuskan untuk menarik diri dari kabinet.
"Tapi saya sudah berkomunikasi dengan Pak Seskab kemarin malam. Pak Seskab saat itu hanya menjawab,' Keputusan ada di Gus, kembali ke keyakinan dan hati nurani Gus Miftah'," ujar Miftah menirukan.
"Jadi beliau (Seskab) juga tidak dalam kerangka menyuruh atau menolak, demikian," kata Miftah.
Miftah mengatakan, sebenarnya firasat untuk mundur dari kabinet gejalanya sudah ia rasakan pertengahan November lalu. Sebelum kasus hinaannya kepada penjual es teh saat ceramah di Magelang Jawa Tengah viral dan ia dihujat.
"Kalau boleh cerita, tanggal 16 November itu, istri saya sudah menyampaikan ke saya, 'Abah, saya sebenarnya nggak nyaman jadi istri seorang pejabat, saya lebih nyaman menjadi istri Gus Miftah yang saya kenal di awal'," kata Miftah menirukan percakapan dengan istrinya.
Miftah mengatakan sang istri mengungkapkan hal itu ketika ia berada di Bali. "Beliau telepon saya dan mungkin (pengunduran diri) ini jawaban dari itu semua," kata dia.
Miftah mundur setelah ramai video hinaannya saat ceramah mulai dari penjual es teh hingga pelawak Yati Pesek. Namun dalam pengumuman pengunduran dirinya, Miftah sama sekali tak menyinggung alasannya mundur.
"Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, setelah berdoa, bermuhasabah, dan istigfarah,"
"Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Miftah.
Miftah menyebut, keputusan ini ia ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun.
"Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," ujarnya. Miftah mengatakan keputusan itu semata-mata karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawabnya kepada Presiden Prabowo dan seluruh rakyat Indonesia.