Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Amien Rais: Yang Kami Lawan Bukan Jokowi dan Ahok, tapi...

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Amien Rais, berujar bahwa yang sedang dia lawan adalah sosok di balik Jokowi dan Ahok.

1 Oktober 2017 | 15.35 WIB

Mantan Ketua MPR Amien Rais. ANTARA FOTO/Joko Sulistyo
Perbesar
Mantan Ketua MPR Amien Rais. ANTARA FOTO/Joko Sulistyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Amien Rais menceritakan mengapa dirinya selama ini sering kontra dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Presiden Joko Widodo.

"Sebenarnya bukan Ahok atau Jokowi yang sedang kami lawan," ujarnya saat berpidato dalam acara nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G-30-S/PKI dan diskusi bertema "Refleksi 62 Tahun G-30-S/PKI" di Masjid Balai Kota Yogyakarta, Sabtu sore, 30 September 2017.

Baca: Amien Rais Puji Gatot Nurmantyo, Sinyal untuk Pemilu 2019?

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu berujar bahwa yang sedang dia lawan adalah sosok di balik Jokowi dan Ahok. Mereka, kata Amien, adalah kekuatan asing, khususnya Cina, yang dia anggap hendak menguasai Indonesia, baik sistem politik maupun perekonomian.

"Kami menghadapi Ahok itu bukan menghadapi anak ingusan, tapi di belakangnya itu jajahan ekonomi, jajahan politik dari Negeri Tirai Bambu. Itu yang akan mencaplok Indonesia," ucapnya di hadapan sekitar seratusan orang.

Begitu pula saat kontra dengan Jokowi. Amien menyatakan tidak menghadapi pribadi Jokowi, tapi kekuatan asing di balik Presiden, yang dia anggap sedang memaksa agar proyek reklamasi Teluk Jakarta jalan terus. Amien melihat proyek reklamasi Teluk Jakarta merupakan subordinat dari agenda besar Cina untuk memperluas strategi Jalur Sutera.

Simak: Amien Rais Sebut Ada PKI Malam, Apa Maksudnya?

Proyek Jalur Sutera ini, menurut Amien, merupakan sebuah strategi memperluas ekspansi perekonomian yang membentang dari Beijing, melintasi Laut Cina Timur, Laut Cina Selatan, diteruskan hingga Selat Malaka, Selat Sunda, Samudera Hindia, Angola, Mesir, lalu ke Turki sampai Jepang.

Agenda besar Cina dengan proyek Jalur Sutera atau yang disebut One Block One Road (OBOR), menurut Amien, bakal menjadi jalan menguasai perekonomian sekaligus politik di Indonesia. "Presiden Cina Xi Jinping ini memang luar biasa ambisinya," tuturnya.

Lihat: Luhut Usulkan Nama Laut Cina Selatan Diubah Jadi Laut Natuna

Amien mengaku bersyukur Ahok tumbang dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Amien berharap Anies Baswedan dapat menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta. Kekuatan besar Cina yang kini mencengkeram dunia itu, kata Amien, membuktikan bahwa paham komunis masih digdaya.

"Untuk membuktikan komunis masih kuat, silakan buka YouTube dan masukkan kata kunci 'Military Parade', negara-negara komunis dari 2015-2017, bisa dilihat jelas semua," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus