Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Ledia Hanifa Amaliah menanggapi wacana pemerintah yang akan meliburkan sekolah selama satu bulan pada Ramadan 2025. Menurut dia, wacana itu masih harus dikaji dan dianalisis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan, dengan analisis itu maka bisa diketahui sisi positif dan negatif terhadap wacana kebijakan libur sekolah satu bulan penuh selama Ramadan. Salah satu yang ia soroti dari kebijakan ini ialah perihal target kegiatan belajar mengajar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau mau satu bulan libur berarti ada penugasan. Penugasan itu jadi bagian yang perlu dicermati," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 7 Januari 2025.
Dia mengkhawatirkan adanya permasalahan ihwal target pembelajaran yang belum tercapai bila sekolah diliburkan satu bulan selama Ramadan. Namun, menurut dia, pihak sekolah bisa berkreasi untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Maka di bulan-bulan di pekan pertama, ada pembelajaran akademis tapi juga ada ibadah. Tinggal proporsional dan itu kreativitas sekolah sendiri," ucapnya.
Dia berujar memang kegiatan belajar mengajar hanya efektif dilakukan pada dua pekan pertama saat Ramadan. Sebab, menurut dia, pekan menjelang hari raya idulfitri pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tidak lagi efektif.
Karena itu, dia mengimbau supaya pemerintah menentukan konsep dan target sebelum merealisasikan wacana libur sekolah sebulan penuh. Dia berharap target yang disusun itu nantinya bisa cocok dan pas untuk tiap-tiap sekolah.
Adanya wacana sekolah diliburkan selama ramadan diungkap oleh Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i. Namun, menurut Syafi’i, wacana ini belum dibahas lebih lanjut di dalam Kementerian Agama.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan kementeriannya belum membahas perihal wacana libur sekolah selama bulan Ramadan 2025. “Sekarang kami belum melakukan pembahasan mengenai libur ramadan, yang saya kira di Kementerian Agama juga masih menjadi wacana juga, dan belum menjadi keputusan,” kata Mu’ti kepada awak media di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Desember 2024.
Menurut Mu’ti, jika ada keputusan mengenai diterapkannya libur sekolah selama bulan puasa, maka itu harus menjadi keputusan bersama dari lintas kementerian.
Merujuk Kalender Hijriyah Global Tunggal 1446 H Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1446 Hijriah atau awal puasa Ramadan diperkirakan akan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Sementara itu, berdasarkan SKB 3 Menteri, 1 Syawal 1446 H atau Idulfitri 2025 diperkirakan akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Alfitria Nefi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.