Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angka penting atau significant figures menjadi salah satu konsep perhitungan yang diajarkan guru kepada peserta didik di satuan pendidikan. Materi terkait angka penting umumnya diperkenalkan sejak duduk di bangku kelas X sekolah menengah atas (SMA) melalui mata pelajaran Fisika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Modul Pembelajaran SMA Kelas X karya Saroji (2020), angka penting terdiri dari angka pasti dan angka taksiran atau angka yang diragukan. Lantas, apa itu angka penting?
Pengertian Angka Penting
Angka penting merupakan semua angka yang didapatkan dari hasil pengukuran. Angka penting meliputi angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angka bisa didapatkan dari hasil mengukur dan membilang. Adapun angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut sebagai angka penting atau angka berarti, misalnya untuk menentukan luas tanah perkebunan. Sementara angka yang didapatkan dari hasil membilang dikenal sebagai angka eksak atau angka pasti, misalnya untuk mengetahui jumlah pohon yang ditanam.
Kemudian, menurut fisika.fmipa.unesa.ac.id, angka penting adalah angka hasil perhitungan yang didapatkan dari kegiatan pengukuran. Jumlah angka penting menunjukkan seberapa akurat dan seberapa teliti hasil pengukuran terhadap suatu besaran tertentu.
Aturan Angka Penting
Berikut aturan penentuan jumlah digit pada hasil pengukuran angka penting:
- Semua angka bukan nol adalah angka penting. Misalnya, 2, 3, 4,5 mempunyai empat angka penting.
- Angka nol yang digunakan untuk tempat desimal bukanlah angka penting. Misalnya, 0,000012 mempunyai dua angka penting, yaitu 1 dan 2. Sementara empat angka 0 yang berada di sebelah kiri angka 12 dan di sebelah kanan koma tidaklah penting, karena angka taksiran seharusnya berada pada digit bagian akhir.
- Angka nol di belakang angka bukan nol dalam desimal adalah angka penting. Misalnya, 2,0 mempunyai dua angka penting, lalu 2,0400 mempunyai lima angka penting.
- Angka nol di sebelah angka bukan nol, tetapi tanpa tanda desimal, bukanlah angka penting, kecuali terdapat tanda khusus, seperti garis bawah. Misalnya 45000 mempunyai dua angka penting, sedangkan 45000 mempunyai tiga angka penting.
- Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka penting. Misalnya 230,5 mempunyai empat angka penting.
Aturan Perhitungan Angka Penting
Berikut ketentuan perhitungan angka penting pada penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat, dan akar:
Penjumlahan dan Pengurangan
Angka hasil penjumlahan atau pengurangan hanya boleh dituliskan satu angka taksiran. Misalnya, hasil penjumlahan 3,219 cm; 15,5 cm; dan 8,43 cm adalah 27,149 cm. Maka, hasil akhirnya harus dituliskan menjadi 27,1 cm, sehingga hanya memiliki satu angka taksiran.
Perkalian dan Pembagian
Penulisan jumlah angka penting hasil perkalian atau pembagian sama dengan jumlah angka penting paling sedikit dari bilangan-bilangan yang dioperasikan. Misalnya, hasil perkalian antara 1,6283 cm (4 angka penting) dengan 2,2 cm (2 angka penting) adalah 1,8226 cm. Maka, hasil akhirnya harus dituliskan menjadi 1,8 cm (2 angka penting).
Sementara itu, perkalian angka antara hasil pengukuran dengan hasil membilang, hasil akhirnya harus mempunyai jumlah angka penting paling sedikit yang sama dengan angka penting pada hasil pengukuran.
Misalnya, keramik lantai mempunyai panjang 50,25 cm dan lebar 20,1 cm (panjang dan lebar adalah angka dari hasil pengukuran). Apabila terdapat 25 buah keramik (jumlah angka dari hasil membilang) yang digunakan untuk menutup lantai, maka berapakah luas lantai yang tertutup keramik?
Berikut pembahasannya:
- Panjang = 50,25 cm (4 angka penting), lebar = 20,1 cm (3 angka penting), dan jumlah keramik = 25 keramik (dua angka penting).
- Untuk mengukur luas lantai = panjang x lebar x jumlah keramik = 50,25 x 20,1 x 25 = 25.250,625 cm2.
- Maka, hasil akhirnya harus ditulis 25.200 atau 2,52 x 104 cm2 (3 angka penting).
Dalam menuliskan angka penting tersebut berlaku aturan pembulatan angka 5. Jika sebelum angka 5 terdapat bilangan ganjil, maka dibulatkan ke atas. Sementara apabila sebelum angka 5 terdapat bilangan genap, maka angka 5 dihilangkan. Misalnya, 2,25 menjadi 2,2 dan 2,35 menjadi 2,4.
Pangkat dan Akar
Jumlah angka penting dari hasil perhitungan pangkat atau akar harus mempunyai jumlah angka penting yang sama dengan yang dioperasikan. Misalnya:
- Akar dari 2,25 adalah 1,5, lalu ditulis menjadi 1,50.
- Pangkat dua dari 2,5 adalah 6,25, lalu ditulis menjadi 6,2 (berlaku aturan pembulatan angka 5).
Pilihan Editor: 15 Contoh Soal Deret Angka SKD CPNS 2024 dan Cara Menghitungnya