Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cirebon - Pelaku usaha batik Cirebon merasa berduka atas kepergian mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu sering memborong batik saat tengah berkunjung ke Cirebon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya kaget dengar meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono melalui pemberitaan di televisi,” ungkap Edi Baridi, pemilik showrom batik EB di kawasan batik Trusmi, Kabupaten Cirebon, Sabtu, 1 Juni 2019.
Edi mengatakan setiap berkunjung ke Cirebon, Ani Yudhoyono selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke showroom batik miliknya. Ruangan khusus disiapkan untuk Ani Yudhoyono dan suaminya untuk memilih-milih batik yang mereka sukai.
Menurut Edi, Ani selalu memborong sejumlah batik yang ada di showroomnya. Enggan menyebutkan nominal, Edi mengungkapkan selama ini pilihan Ani Yudhoyono selalu pada batik tulis khas Cirebon. “Kami sangat kehilangan dengan kepergian ibu Ani Yudhoyono,” ungkap Edi.
Hal yang sama diungkapkan Komarudin Kudiya, pemilik rumah batik Komar. “Bu Ani sangat menghargai batik Indonesia. Termasuk batik fractal,” ungkap Komar.
Batik fractal adalah batik yang dibuat dengan menggunakan rumus matematika. Menurut Komar, Ani Yudhoyono sudah beberapa kali memesan batik fractal kepada dirinya. Komar juga memiliki ukuran yang khusus untuk batik yang akan digunakan Ani. “Kepergiannya adalah kesedihan untuk kami semua, “ ungkap Komar.
Ani Yudhoyono meninggal pada Sabtu, 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura. Ia meninggal pada usia 66 tahun setelah bergulat melawan kanker darah selama tiga bulan. Sebelum meninggal, Ani Yudhoyono kritis sejak Kamis, 30 Mei 2019 dan dibawa ke ruang Intensive Care Unit.