Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Anies Baswedan Berencana Dirikan Partai, Pengamat: Contohlah Megawati

Anies Baswedan berencana mendirikan partai politik setelah gagal mendapat dukungan di Pilkada 2024.

14 September 2024 | 13.37 WIB

Anies Baswedan berpamitan dan meminta restu kepada ibunda, Aliyah Rasyid Baswedan, di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebelum berangkat ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024. Istimewa
Perbesar
Anies Baswedan berpamitan dan meminta restu kepada ibunda, Aliyah Rasyid Baswedan, di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebelum berangkat ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengatakan Anies Baswedan mesti mencontoh jejak Megawati Soekarnoputri dalam membesarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal itu dikatakan Ujang merespon wacana Anies ingin membentuk partai politik usai gagal mendapat sokongan untuk maju di Pilkada 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ujang, halangan yang dialami Anies sama dengan apa yang dirasakan Megawati di bawah rezim Orde Baru. Dia mengatakan Megawati tetap getol mengupayakan partainya tetap eksis di tengah tekanan pemerintah Soeharto.

Ujang berpendapat jika memiliki partai politik, Anies juga bisa melakukan kaderisasi untuk calon pemimpin di semua tingkatan, mulai dari walikota hingga gubernur. Namun demikian, kata dia, proses membesarkan partai memakan waktu yang lama dan modal yang besar.

"Contohlah seperti apa yang dilakukan Megawati. Ketika ditekan, sekarang muncul dengan basis massa dan kader-kader partai yang tersebar dimana-mana," ujarnya.

Dosen Universitas Al-Azhar ini mengatakan sudah saatnya Anies menyadari betapa pentingya punya peran signifikan dalam partai politik. 

Terlebih lagi, kata Ujang, hampir semua eks Presiden Indonesia merupakan Ketua Umum Partai. Menurut dia, seorang tokoh yang ingin punya kekuasaan paling tidak menjadi pemimpin partai politik. 

"Partai politik menjadi instrumen penting bagi Anies untuk menjadi pemimpin. Basis pendukung parpol sangat penting. Ketika tidak ada parpol maka pendukungnya tersebar dimana-mana," katanya.

Gagasan Anies mendirikan partai mencuat setelah dirinya gagal mendapatkan dukungan untuk maju di Pilkada 2024. Dalam video yang ia unggah di media sosial, Anies mengatakan banyak aspirasi yang datang kepadanya untuk membentuk partai politik.

Anies tak memungkiri banyaknya usulan untuk dirinya masuk partai atau mendirikan partai baru. Namun, menurut dia, partai yang ada saat ini sudah tersandera oleh kekuasaan. 

"Jika untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru, mungkin itu jalan yang akan kami tempuh. Kita lihat sama-sama ke depan,” kata Anies.

Anies menuturkan ide membentuk partai bertujuan untuk mewadahi berbagai aspirasi masyarakat yang menginginkan kesetaraan dan demokrasi yang lebih sehat. Dia juga mengatakan banyak orang menginginkan partai politik yang mengedepankan gagasan.

“Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret (tersebut),” tutur Anies.

 

 

 

 

 

 

 

Nandito Putra

Lulus dari jurusan Hukum Tata Negara UIN Imam Bonjol Padang pada 2022. Bergabung dengan Tempo sejak pertengahan 2024. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus