Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Anies Baswedan Singgung Ketimpangan Pembangunan Daerah

Anies mengungkapkan skor HDI di pulau Jawa dan Sumatra pada 2022 mencapai 74, sementara di luar kedua pulau itu hanya mencapai skor 69.

2 Februari 2024 | 18.00 WIB

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menghadiri acara Sarasehan DPD RI Bersama Calon Presiden 2024 di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta pada Jumat, 2 Februari 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Perbesar
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menghadiri acara Sarasehan DPD RI Bersama Calon Presiden 2024 di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta pada Jumat, 2 Februari 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan mengatakan pembangunan di Indonesia masih tak setara. Menurutnya, banyak wilayah yang maju pesat sementara daerah lainnya tetap tertinggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Sarasehan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dengan Calon Presiden 2024 di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta pada Jumat, 2 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anies mengatakan salah satu tujuan Republik Indonesia didirikan adalah untuk memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, seperti diamanatkan dalam sila kelima Pancasila. Namun, kata dia, republik ini sedang mengalami kemajuan yang tidak setara.

"Saat ini kita saksikan, dalam perjalanan republik ini mengalami kemajuan yang tidak setara. Ada daerah yang mengalami kemajuan sangat pesat, dan banyak daerah yang kemajuannya lambat, sehingga relatif tertinggal," ujar Anies saat memaparkan visi dan misinya.

Dia memberikan contoh ketimpangan antardaerah yang terlihat dari skor indeks pembangunan manusia atau human development index (HDI). Anies mengungkapkan skor HDI di pulau Jawa dan Sumatra pada 2022 mencapai 74, sementara wilayah-wilayah di luar kedua pulau itu hanya mencapai skor 69.

Anies mengatakan selisih itu sekilas terlihat hanya 5 poin. Namun, kata dia, perbedaan itu sebenarnya sangat signifikan. "Ada selisih 5 poin, tapi kalau dilihat itu angka 2022. Pada 10 tahun sebelumnya Jawa dan Sumatra angkanya 69. Jadi ketika kita lihat 5 poin jangan dipandang semata 5 poin, tapi pandang 10 tahun selisihnya," ucap Anies.

Maka dari itu, mantan Gubernur DKI Jakarta menyatakan butuh usaha lebih untuk mencapai kesetaraan antardaerah. Apalagi, kata dia, kualitas manusia di Jawa dan Sumatra, akan terus naik. "Ketertinggalan itu bila tidak diseriusi akan timbulkan ketimpangan yang lebih besar," kata dia.

Anies pun menyatakan ingin mewujudkan kesetaraaan kesempatan bagi semua penduduk Indonesia. Menurutnya, pemerataan pembangunan adalah sebuah upaya agar setiap warga negara bisa mendapat prospek masa depan yang sama baik.

"Kami ingin agar anak-anak Indonesia dilahirkan di mana saja bisa mendapat kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang baik, dan itu artinya fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, lapangan kerja setara," ujar mantan Menteri Pendidikan itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus