Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Anies Disebut Curi Start Kampanye, Demokrat Singgung Jokowi Sering Endorse Capres

Kepala Partai Demokrat, Andi Arief, menilai tuduhan bahwa Anies mencuri start kampanye terlalu dini

17 Desember 2022 | 10.50 WIB

Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan (tengah) berjabat tangan dengan warga seusai melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat, 2 Desember 2022. Kunjungan Anies Baswedan bersama sejumlah pengurus Partai NasDem di Aceh untuk menjalin silaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud, para ulama, tokoh adat serta para pendukungnya. ANTARA/Ampelsa
Perbesar
Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan (tengah) berjabat tangan dengan warga seusai melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat, 2 Desember 2022. Kunjungan Anies Baswedan bersama sejumlah pengurus Partai NasDem di Aceh untuk menjalin silaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud, para ulama, tokoh adat serta para pendukungnya. ANTARA/Ampelsa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyebut Anies Baswedan, telah mencuri start kampanye Pemilihan Presiden 2024. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, menilai tuduhan bahwa Anies mencuri start kampanye merupakan kesimpulan yang terlalu dini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Andi, peserta capres belum ditetapkan. Toh jika secara etik ingin dipermasalahkan, kata dia, maka orang pertama yang mesti ditegur adalah Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau secara etik ingin dipermasalahkan, ya orang pertama yang harus ditegur adalah Pak Jokowi,” kata Andi saat dihubungi, Sabtu, 17 Desember 2022.

Adapun Partai Demokrat tengah mematangkan rencana koalisi dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiganya disebut-sebut sudah satu suara menjagokan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Andi menjelaskan, Jokowi telah berulang kali mendukung capres 2024. Ia berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Bawaslu bisa adil kala menindaklanjuti pelanggaran etik ini.

“Pak Jokowi bolak-balik meng-endorse Pak Ganjar, Pak Airlangga, Pak Prabowo. Jadi saya berharap KPU bisa adil, mana yang etik mana yang bukan,” ujarnya.

Menurut Andi, mengadili pelanggaran etik tidak mudah ditunaikan. Apalagi dalam Pemilu, ada aturan yang rigid. Dia menyebut KPU perlu hadir sebagai penengah dan bila perlu mulai mengumpulkan partai politik untuk diberi pengarahan.

“Ya walaupun agak sulit untuk menghentikan adanya kehendak rakyat untuk mencalonan seseorang untuk jadi capres maupun cawapres,” kata dia.

Ia turut menyoroti lembaga survei yang juga meng-endorse capres cawapres. “Ini juga kan secara etik apakah sudah diatur atau belum?,” kata Andi.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, menyebut Anies Baswedan telah mencuri start kampanye. Bagja menyebut kampanye pada tahapan Pemilu 2024 secara resmi baru boleh ditunaikan pada November 2023.

"Ya kita lihat lah curi start kampanye, kan 24 November belum sekarang," kata Bagja di kawasan Jakarta Pusat, Jumat, 16 November 2022. 

Walau mencuri start, Bagja menyebut Anies tak melanggar aturan Pemilu 2024 karena belum secara definitif terdaftar sebagai capres. Meski begitu, Bagja menyebut Bawaslu akan berdiskusi dengan KPU tentang aksi curi kampanye Anies ini. 

"Jadi masih dirumuskan kampanye di luar jadwal itu apa. Ini kita lagi mau ngobrol sama Pak Afif (Komisioner KPU) dan teman-teman," kata Bagja. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus