Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jakob Oetama menghembuskan napas terakhir di usia 88 tahun pada hari ini, Rabu, 9 September 2020. Semasa hidup, dia memiliki kontribusi besar terhadap dunia jurnalistik. Jakob bersama rekannya P.K Ojong mendirikan Harian Kompas pada 28 Juni 1965.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Jakob mendirikan sejumlah anak perusahaan baik yang berkaitan dengan bisnis media maupun bisnis non-media.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dengan sejumlah kesuksesannya, sebuah majalah menempatkan Jakob sebagai salah satu konglomerat di Indonesia. Fotonya dipampang bersama konglomerat lain di majalah itu.
"Ketawa saya. Orang enggak tahu, sih, kami ini kecil. Apalagi setelah banyak perusahaan yang go public, semua jadi jelas betapa kaya mereka. Saya jadi makin minder," ujar Jakob dalam wawancara khusus dengan Majalah Tempo pada Juni 1990.
Menurut Jakob, bisnis lain yang dikembangkanya itu hanya kecil-kecil. "Orang kan cuma lihat Kompas," ujarnya 30 tahun silam.
Bisnis kecil-kecil yang dikembangkan Jakob, kini membuat Kompas Gramedia Group semakin besar dan memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif. Mulai dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.