Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Ontran-ontran Badan Riset Nasional

Ringkasan berita, dari kekacauan dana riset di BRIN hingga skandal suap putusan Mahkamah Konstitusi.

5 Februari 2023 | 00.00 WIB

Suasana Kantor Badan Risey dan Inovasi Nasional di Jakarta, Rabu (12/1/2022). Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Suasana Kantor Badan Risey dan Inovasi Nasional di Jakarta, Rabu (12/1/2022). Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KINERJA Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN disorot terkait dengan program Masyarakat Bertanya BRIN Menjawab (MBBM). Program itu merupakan kemitraan antara BRIN dan Komisi Riset Dewan Perwakilan Rakyat. Anggota DPR bisa mengajukan konstituen untuk menjadi peserta pelatihan BRIN dan memperoleh honor.

Program MBBM menghabiskan dana sekitar Rp 244 miliar per tahun. Wakil Ketua Komisi Riset Maman Abdurrahman membantah kabar bahwa program MBBM ditujukan kepada anggota DPR. “Seakan-akan dana itu jadi bancakan anggota Komisi VII,” katanya di gedung DPR, Jakarta, pada Senin, 30 Januari lalu.

Para periset BRIN justru mengaku kesulitan memperoleh dana penelitian. Partogi Nainggolan, pakar tata konflik BRIN, menyebutkan permohonan bujet yang diajukan untuk meneliti pembangunan Ibu Kota Nusantara dipangkas. Peneliti pun diminta mencari anggaran tambahan.

Baca: Benarkah Megawati di Belakang Kisruh BRIN?

Permasalahan BRIN bukan hanya soal MBBM. Badan Pemeriksa Keuangan mempersoalkan nasib proyek riset strategis. Contohnya pesawat nirawak PUNA-MALE Kombatan dan sistem peringatan dini tsunami. Anggota III BPK, Achsanul Qosasi, menyatakan audit terhadap BRIN sedang berjalan. BPK akan menyerahkan hasil temuan kepada Presiden Joko Widodo.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan MBBM merupakan program diseminasi yang langsung disampaikan kepada masyarakat. Ia juga memastikan lembaganya sudah merespons hasil pemeriksaan BPK. “BRIN dapat menyelesaikan potensi masalah dengan baik,” ujarnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Raymundus Rikang

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014 dan kini sebagai Redaktur Pelaksana Desk Wawancara dan Investigasi. Bagian dari tim penulis artikel “Hanya Api Semata Api” yang meraih penghargaan Adinegoro 2020. Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta bidang kajian media dan jurnalisme. Mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) "Edward R. Murrow Program for Journalists" dari US Department of State pada 2018 di Amerika Serikat untuk belajar soal demokrasi dan kebebasan informasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus