Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Batal, karena musibah ? batal, karena musibah?

Para peserta perkemahan kerja pemuda gereja kristen (PKPGI) terpaksa gigit jari. pemerintah tak memberikan izin acara tersebut dilangsungkan di kendari & kolaka, sul-teng. khawatir mengganggu umat islam.

29 Juli 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKITAR 100 pemuda peserta Perkemahan Kerja Pemuda Gereja seIndonesia (PKPGI) di Kabupaten Kendari dan Kolaka, Sulawesi Tenggara, telah mendarat di Kendari awal Juli lalu. Namun, mereka terpaksa gigit jari dan pulang ke daerah asalnya lagi karena rencana PKPGI yang akan dihadiri 500 pemuda dari seluruh Indonesia itu dibatalkan. Para pemuda itu semula sempat mendamprat panitia setempat. Panitia dianggap tak becus. Izin belum di tangan tapi sudah menyebar undangan. "Untunglah, kemudian mereka bisa diberi pengertian, dan sepakat menganggap kegagalan ini sebagai musibah bencana alam," kata seorang panitia PKPGI di Jakarta kepada TEMPO. Tapi kenapa kegiatan yang direncanakan berlangsung 4-19 Juli itu gagal? "Sampai saat ini, prosedur perizinan yang seharusnya dilakukan sebelum mengadakan acara seperti itu, belum dilakukan panitia," kata Brigjen. Nurhadi Purwosaputro, Kepala Pusat Penerangan ABRI. "Mabes Polri juga belum mengeluarkan izin dimaksud," katanya. Sahat Rajagukguk, Ketua Biro Pelayanan Pemuda PGI (Persekutuan Gerejagereja di Indonesia) yang menjadi penanggung jawab kegiatan ini, membenarkan bahwa surat izin belum mereka peroleh. Namun, menurut Rajagukguk, sebelumnya mereka telah menghubungi langsung para pejabat yang berkaitan dengan urusan surat izin, seperti Departemen Agama, Gubernur Sulawesi Tenggara, Mabes Polri, serta Menteri Pemuda dan Olah Raga. "Jawaban mereka secara lisan ketika itu? sih, tak ada problem," katanya. Bahkan, Menteri Akbar Tandjung, katanya, telah bersedia membuka acara. Ia juga berniat menyerahkan bantuan berupa alat-alat olahraga untuk keriyaan itu. Menurut salah seorang pengurus panitia yang lain, surat pembatalan itu turun mendadak. Tanggal 30 Juni yang lalu, mereka menerima surat - bertanggal 20 Juni 1989 - dari Kanwil Departemen Agama Sulawesi Tenggara. Isinya, Kanwil tak bersedia memberikan rekomendasi untuk pelaksanaan perkemahan. Alasannya, lokasi perkemahan yang direncanakan berada di tengah daerah berpenduduk mayoritas Islam. Sehari sebelumnya, 29 Juni, panitia menerima surat dari Gubernur Sulawesi Tenggara Ir. H. Alala (tertanggal 24 Juni). Isinya, Gubernur tak bersedia menjadi pembina acara perkemahan itu. "Dengan tak bersedianya Gubernur menjadi pembina acara, berarti daerah itu tertutup untuk perkemahan pemuda. Mabes Polri tak bersedia mengeluarkan surat izin," kata sumber itu. Menurut sumber di kalangan panitia, yang juga menjadi pertimbangan pembatalan adalah akan hadirnya 10 pemuda asing sebagai peninjau. Mereka adalah pemuda gereja internasional yang diundang. "Apa salahnya? Menteri Pemuda dan Olah Raga juga mengadakan program pertukaran pemuda internasional," kata sumber tadi. Tapi, Menteri Akbar Tandjung kemudian memang mengatakan bahwa kegiatan itu memang baik. Tapi betapapun, ia memahami sikap Gubernur H. Alala. "Soalnya, Gubernurlah yang paling tahu situasi dan kondisi daerahnya. Jadi, kalau Gubernur bersikap seperti itu, berarti ia sudah punya pertimbangan yang benar," katanya. PKPGI dicetuskan para pemuda Kristen sejak 1980. Proyek itu kemudian direstui oleh sidang PGI, Desember 1986. Maka kegiatan pertama dimulai di Buol, Toli-Toli, Sulawesi Tengah, Juli 1987. Selama setengah bulan, 300-an pemuda gereja dari seluruh Indonesia melakukan pengerasan 10 km jalan desa di daerah itu, membendung sungai untuk irigasi desa, penghijauan, dan sebagainya. Tahun lalu, acara itu diselenggarakan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tahun ini giliran Sulawesi Tenggara. Tapi, gagal.Amran Nasution, Budiono Darsono (Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum