Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Beri Sertifikat CPOB Vaksin Merah Putih, BPOM Berharap Bisa Produksi 2022

BPOM memberikan sertifikat CPOB kepada PT Biotis Pharmaceuticals untuk produksi bibit vaksin Covid-19 di program vaksin Merah Putih.

18 Agustus 2021 | 13.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Badan POM Penny K. Lukito memberikan keterangan penerbitan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk Vaksin COVID-19 di Kantor Badan POM, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021. Badan POM mengeluarkan penerbitan EUA untuk vaksin Coronavac yang diproduksi oleh Sinovac Biotech dengan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen berdasarkan dari hasil uji klinik di Bandung. ANTARA/HO/Humas BPOM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan sertifikat Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB) atau Good Manufacturing Practices (GMP) Fasilitas Fill and Finish kepada PT Biotis Pharmaceuticals untuk memproduksi bibit vaksin Covid-19. Vaksin buatan PT Biotis yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga ini merupakan bagian dari program vaksin Merah Putih yang tengah disiapkan pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan berbagai pendampingan telah dilakukan BPOM dalam penyiapan mulai dari desain fasilitas, inspeksi, desk consultation, pelaksanaan inspeksi hingga pelaksanaan perbaikan, untuk dapat mengeluarkan sertifikat CPOB bagi PT Biotis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi ini adalah bukan suatu yang mudah," kata Penny dalam konferensi pers daring sekaligus serah terima sertifikat CPOB kepada PT Biotis, Rabu, 18 Agustus 2021.

Penny mengatakan PT Biotis merupakan industri produksi vaksin manusia kedua di Indonesia setelah Bio Farma. Selama ini, Indonesia hanya bergantung pada Bio Farma dalam produksi vaksin. Selain memperkuat industri farmasi Tanah Air, hal ini juga diharapkan akan memperkuat kontribusi Indonesia dalam ekspor produk untuk memenuhi kebutuhan dari pasar global.

"Itu pijakan sejarah yang harus kita banggakan, tentunya untuk memberikan inspirasi sehingga ke depan betul-betul kapasitas industri farmasi Indonesia semakin besar dan membanggakan," kata Penny.

Saat ini, Vaksin Merah Putih yang dikembangkan PT Biotis adalah yang merupakan hasil pengembangan dari Universitas Airlangga (Unair). Penny mengatakan dari enam kandidat Vaksin Merah Putih yang tengah dikembangkan sejumlah pihak, vaksin yang dikembangkan Unair menunjukkan perkembangan paling maju.

Vaksin Covid-19 itu menggunakan basis platform teknologi inactivated virus. Uji pra klinik tahap pertama pada hewan transgenik sudah diselesaikan. Saat ini, uji tahap kedua pada hewan Makaka tengah berlangsung.

"Harapannya Vaksin Merah Putih produksi Unair dan Biotis adalah sekitar semester 1 tahun 2022 ini, kalau sesuai rencana," kata Kepala BPOM Penny.

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus