Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

BPOM Dampingi 15 Penelitian Obat Herbal Tambahan Terapi Covid-19

BPOM mendampingi 15 penelitian obat herbal yang dapat digunakan untuk tambahan terapi COVID-19 dalam mendukung upaya penanganan COVID-19

13 Oktober 2021 | 13.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan pers terkait perkembangan uji klinik obat kombinasi baru untuk COVID-19 di Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2020. Kepala BPOM menyatakan hasil uji klinik tahap tiga obat kombinasi baru untuk COVID-19 hasil kerja sama TNI AD, BIN dan Universitas Airlangga (Unair) belum valid, pihaknya meminta peneliti untuk merevisi dan memperbaiki lagi hasil penelitiannya sesuai kaidah yang sudah ditentukan BPOM. ANTARA/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendampingi 15 penelitian obat herbal yang dapat digunakan untuk tambahan terapi COVID-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"BPOM saat ini juga tengah mendampingi 15 penelitian obat herbal atau obat berbahan alam sebagai tambahan atau adjuvan dari terapi COVID-19, dengan progres yang beragam tentunya dari setiap penelitian ini," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito dalam Webinar Series Peluang Pengembangan Obat Bahan Alam menuju Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka Inovatif di Jakarta, Rabu 13 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di masa pandemi COVID-19, Penny menuturkan penemuan obat bahan alam juga menjadi prioritas dari berbagai penelitian yang dilakukan untuk penanganan COVID-19.

Ia menjelaskan 15 penelitian tersebut terdiri atas dua penelitian dengan status uji kliniknya sudah selesai dan sedang berproses untuk registrasi, tujuh penelitian dengan status proses penelitian yang sedang berlangsung, dua penelitian masih dalam pendampingan penyusunan protokol uji klinik, dan empat penelitian dalam proses tahapan uji praklinik.

Selain itu, Penny mengungkapkan ada 68 penelitian lain di luar yang terkait dengan penanganan COVID-19 yang sedang didampingi oleh BPOM.

Dalam rangka memberikan dukungan penuh untuk kualitas hilirisasi pengembangan obat bahan alam dari suatu hasil penelitian, BPOM secara intensif melakukan dukungan mulai dari hulu pada tahap penelitian hingga pendampingan kepada para peneliti dan pelaku usaha pada saat pengembangan hilirisasi produk obat.

Pendampingan di hulu, kata dia, dilakukan pada saat penelitian dan pengembangan, yang dimulai dari penyusunan protokol uji klinik hingga pelaksanaan uji klinik sesuai dengan prinsip dan cara uji klinik yang baik.

BPOM juga memberikan berbagai pelatihan, seperti pelatihan cara uji klinis yang baik dan berbagai penyederhanaan fleksibilitas dalam proses pelaksanaan uji klinik dan proses registrasi.

Baca: Daftar Obat Terapi Covid-19 Baru Usulan Organisasi Profesi, Tak Ada Oseltamivir

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus