Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Buat Sistem Pemantau Kualitas Udara, Mahasiswa Unsera Raih Medali Emas Ajang Robotik Internasional

Dalam ajang itu, tim Unsera berhadapan dengan peserta dari 47 negara.

20 Oktober 2023 | 18.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dua mahasiswa Universitas Serang Raya (UNSERA) kembali menorehkan prestasi pada ajang International Modern Robotic Olympiad (IMRO) 2023, kategori lomba Internet of Things (IoT) Umum yang diselenggarakan oleh STKIP Modern dan Pemerintah Kabupaten Ngawi, pada Sabtu (14/10/2023). ANTARA/HO-Unsera

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Medali emas dibawa pulang dari ajang International Modern Robotic Olympiad (IMRO) 2023 oleh dua mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera). Mereka memenangkan kategori lomba Internet of Things (IoT) Umum kontes robotik yang diselenggarakan oleh STKIP Modern dan Pemerintah Kabupaten Ngawi itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua mahasiswa itu adalah Mohamad Alvin Baist dan Fariza Syaqialloh. Keduanya adalah mahasiswa Prodi Sistem Komputer Unsera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alvin menjelaskan pada ajang itu, tim Unsera membuat sistem pemantauan kualitas udara berbasis WSN, MQTT Server dan Algoritma K-means yang terdiri dari sensor untuk mengukur parameter kualitas udara seperti kepekatan debu, gas (karbon dioksida), suhu dan kelembaban. "Data yang diambil oleh sensor nantinya akan dikirim ke platform Thnger.io melalui jaringan Wi-Fi dan akan di-clustering oleh Algoritma K-means agar parameter yang muncul tidak tercampur satu sama lain," kata dia.

Sistem tersebut juga bisa membuat pengguna memantau kualitas udara secara real time melalui platform Thnger.io yang terhubung ke server. "Jika tingkat polusi melebihi batas yang ditetapkan, sistem akan memberikan peringatan kepada pengguna dan masyarakat berupa pesan suara," kata Alvin.

Untuk membuat sistem itu, tim Unsera melalui proses yang cukup panjang, mulai dari rset mendalam terkait topik kualitas udara dan teknologi IoT, berlatih simulasi presentasi untuk mempersiapkan komunikasi ide secara efektif sampai observasi ke lapangan.

"Kami juga mengobservasi titik-titik yang memiliki banyak polusi, seperti pusat kota Cilegon dan jalan Lingkar Selatan, serta mencari tahu tambang galian c dan phytochemical yang berpotensi menghasilkan polusi udara,” kata Alvin.

Dalam ajang itu, tim Unsera berhadapan dengan peserta dari 47 negara. Alvin mengakui menghadapi banyak saingan beratz terutama tim yang juga mengembangkan solusi IoT untuk memantau lingkungan.

Meski begitu, tim Unsera mampu menampilkan kinerja yang impresif serta menunjukkan kompetensinya dengan mampu bersaing dan menjadi juara di tingkat internasional. Ke depan, Alvin dan Fariza berencana akan mengembangkan sistem yang telah dibuatnya dengan menambahkan sensor tambahan dan meningkatkan akurasi pengukuran.

“Dikarenakan alat yang dibuat masih dalam bentuk prototipe, maka masih butuh banyak evaluasi lagi,” kata Alvin.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus