Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian difabel menggunakan kaki palsu untuk membantu mobilitas mereka. Dengan memakai kaki palsu, mereka dapat berjalan dan beraktivitas seperti biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teknisi kaki palsu dari Yayasan Peduli Tunadaksa (YPTD), Syam Bastian mengatakan sebelum memakai kaki palsu, perlu diketahui ukuran yang sesuai dengan kebutuhan pemakai. Beberapa pengukuran yang dilakukan adalah lingkar dan diameter bagian kaki yang diamputasi, panjang atau tinggi kaki palsu, dan nomor telapak kaki ketika memakai sandal atau sepatu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penting juga diperhatikan kodisi kakinya, karena ada kaki yang bengkok dan lurus," kata Syam Bastian, teknisi kaki palsu dari Yayasan Peduli Tunadaksa atau YPTD di Jakarta, Kamis 27 Februari 2020. Waktu pengerjaan kaki palsu juga berbeda.
Jika kaki palsu yang diperlukan hampir sama dengan contoh yang sudah ada, menurut Syam, proses penyesauaiannya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Namun apabila kaki palsu yang dipesan memiliki struktur berbeda dan harus disesuaikan pada bagian tertentu, maka perlu beberapa hari untuk proses pembuatannya.
Teknisi kaki palsu dari Yayasan Peduli Tunadaksa (YPTD), Syam Bastian memasangkan kaki palsu di Jakarta, Kamis 27 Februari 2020. TEMPO | Rini Kustiani
Kaki palsu terbuat dari bahan pipa HDPE. Khusus bagian telapak kaki terbuat dari kayu sebagai kerangkanya kemudian dilapisi karet mentah, sehingga lentur seiring waktu. Di antara kaki palsu dengan bagian kaki yang diamputasi terdapat bantalan kain bernama stocking net. "Stocking net berfungsi menarik bagian kaki yang diamputasi untuk masuk ke bagian dalam kaki palsu dan mengikatnya," kata dia.
Mengenai harga, satu kaki palsu standar sekitar Rp 2,2 juta. "Tergantung juga dari tingkat kesulitan membuatnya," kata Syam.
Untuk perawatan, Syam menyarankan agar kaki palsu dilepas setelah selesai beraktivitas. Bersihkan kaki palsu dengan cara dilap lalu diangin-anginkan agar tidak lembap. "Kaki palsu tidak usah dicuci," kata dia. Jika perlu, Syam melanjutkan, diberi wewangian agar segar dan jangan lupa membersihkan bagian tubuh yang diamputasi.