Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SENYUM itu tersungging kecil di wajah Bahasyim Assifie menjelang tengah malam, Jumat pekan lalu. ”Mohon doanya,” kata bekas Kepala Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Jakarta itu setelah diinterogasi sebelas jam oleh polisi. Mata lelaki 58 tahun itu sayu. Langkahnya gontai. Ia menengok tak tentu arah. Kerah jaket hitamnya tertarik ke belakang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo