Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Diabadikan Dalam Uang Kertas Baru Rp 5.000, Ini Profil K. H. Idham Chalid

Berikut kiprah pahlawan nasional K.H. Idham Chalid yang diabadikan dalam pecahan uang kertas baru Rp 5.000.

19 Agustus 2022 | 16.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bersamaan dengan perayaan kemerdekaan Negara Indonesia yang ke-77, Bank Indonesia atau BI mengeluarkan tujuh pecahan uang kertas baru Tahun Emisi atau TE 2022 pada hari Kamis, 18 Agustus 2022 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tujuh pecahan uang kertas tersebut terdiri dari uang Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, Rp 2 ribu, dan Rp 1 ribu. Secara resmi, pecahan uang terbaru ini dikeluarkan, diedarkan, dan berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak 18 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari situs web resmi Bank Indonesia, Uang Baru 2022 tetap mempertahankan gambar utama pahlawan nasional pada bagian depan dan tema kebudayaan Indonesia, seperti gambar tarian, pemandangan alam, dan flora pada bagian belakang.

KH Idham Chalid di Semarang, 1989.TEMPO/Heddy Lugito;

Profil K. H. Idham Chalid, Pahlawan dalam Uang Rp 5.000

Salah satu pahlawan dalam pecahan uang TE 2022 adalah K. H. Idham Chalid yang diabadikan dalam uang Rp 5.000. Idham Chalid merupakan salah satu tokoh besar dalam organisasi Nahdlatul Ulama atau NU.

Bahkan, Idham Chalid merupakan Ketua Tanfidziyah NU terlama sepanjang sejarah NU, yaitu selama 28 tahun sejak 1956 - 1984.

Selain di organisasi keagamaan, Idham Chalid juga memiliki rekam jejak politis yang cukup mentereng. Ia diketahui merupakan salah satu deklarator sekaligus pemimpin Partai Persatuan Pembangunan atau PPP.

Dikutip dari laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, Idham Chalid juga pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II. Ia juga pernah tercatat menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR dan ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat semasa kepemimpinan Presiden Soeharto pada tahun 1968 - 1973.

Sementara itu, pada masa akhir penjajahan dan menjelang kemerdekaan, Idham Chalid juga aktif terlibat dan masuk dalam badan-badan perjuangan. Ia tercatat aktif menjadi Panitia Kemerdekaan Indonesia Daerah di Kota Amuntai dan bergabung dalam partai lokal, Partai Persatuan Rakyat Indonesia.

Idham Chalid dianugerahi gelar Pahlawan Nasional sebab dianggap sangat berjasa  bagi bangsa dan negara. Ia dikenal mampu menenangkan kegelisahan warga NU semasa kepemimpinannya di tengah-tengah ketidakpastian penjajahan. 

Berkat kontribusinya tersebut, Idham Chalid akhirnya diabadikan dalam pecahan uang kertas rupiah Rp 5.000 baik TE 2016 ataupun 2022. K. H. Idham Chalid meninggal pada 11 Juli 2010 dalam usia 88 tahun dan dimakamkan di Komplek Yayasan Darul Qur’an di Cisarua, Bogor

ACHMAD HANIF IMADUDDIN 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus